Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duduknya Orang Ini di Kursi Presiden Iran Bikin Amerika dan Israel Panas-Dingin, Ini Alasannya!

        Duduknya Orang Ini di Kursi Presiden Iran Bikin Amerika dan Israel Panas-Dingin, Ini Alasannya! Kredit Foto: AP Photo/Ebrahim Norozi
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Banyak negara mengucapan selamat atas terpilihnya Ebrahim Raisi sebagai pengganti Hasan Rouhani menjadi Presiden Iran. Sementara, Amerika Serikat dan kawan-kawannya ketar-ketir dengan pemerintahan anak didik Ayatollah Ali Khamenei tersebut.

        Ebrahim Raisi berhasil mendapatkan 61 persen dukungan pemilih dalam Pemilu Presiden (Pilpres) Iran, Jumat (18/6/2021). Pria yang dijuluki hakim sadis ini akan menggantikan Hasan Rouhani yang bakal mengakhiri masa tugasnya Agustus nanti.

        Baca Juga: Ebrahim Raisi, Kandidat dari Kelompok Garis Keras yang Digadang Bakal Duduki Kursi Presiden Iran

        Amerika Serikat (AS) mela­beli Pilpres Iran sebagai proses yang tidak adil. Di tengah pandemi, partisipasi Pemilu sangat rendah.

        “Sangat menyayangkan ma­syarakat Iran tidak bisa berparti­sipasi dalam proses Pemilu yang bebas dan adil,” bunyi pernyata­an Departemen Luar Negeri AS, kemarin, dikutip Aljazeera.

        Sekutu AS, Israel juga me­nyayangkan kemenangan Rai­si, yang dikenai sanksi AS atas pelanggaran hak asasi manusia.

        Terpilihnya Raisi sebagai Presiden baru Iran disebut se­bagai momen terburuk dalam sejarah Iran. Raisi bakal menjadi Presiden yang paling ekstrem dan berkomitmen untuk segera memajukan program nuklir Teheran.

        “Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai ‘Jagal Tehe­ran’ adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Dia berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan kampanye teror globalnya,” cuit Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid di Twit­ter.

        Sebuah pernyataan terpisah dari Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, kemunculan Raisi sebagai Presiden terpilih Iran harus menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat internasional.

        “Tukang jagal Teheran, Ebra­him Raisi, telah dikecam oleh komunitas internasional kare­na peran langsungnya dalam eksekusi di luar hukum lebih dari 30.000 orang,” ujar Lior Haiat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

        Menurutnya, seorang tokoh ekstremis, berkomitmen pada program nuklir militer Iran yang maju dengan cepat. Pe­milihannya membuat niat jahat Iran yang sebenarnya semakin jelas, dan harus mendorong kekhawatiran besar di antara komunitas internasional.

        Berbeda dengan AS dan Is­rael, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamatnya kepada Raisi. Dia berharap Pemerintahan Raisi dan Rusia akan makin erat di tahun-tahun selanjutnya.

        Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga menyuarakan yang sama. “Tidak sabar bekerja sama dengan Pemerintahan Ebrahim Raisi. Iran dan Pakistan bisa memperkuat ikatan dan per­damaian di kawasan,” ujar Khan di akun Twitter-nya.

        Baca Juga: Presiden Iran Terpilih Langsung Diberi Ucapan Selamat oleh Putin

        Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyampaikan keyakinannya, kerja sama Te­heran-Ankara bisa makin erat di bawah kepemimpinan Raisi.

        “Saya menegaskan, keyakinan kita akan menguat selama Kepresidenan Ebrahim Raisi. Saya siap bekerja sama dengan Anda,” kata Erdogan dalam surat yang dikirim ke Raisi.

        Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Irak Bar­ham Salih tidak ketinggalan. Keduanya yakin posisi Iran di kawasan akan makin kuat di bawah kepemimpinan Raisi.

        Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi juga mengucapkan selamat kepada Raisi melalui telepon.

        Menurut Mustafa, dia ingin menjalin kerja sama di bidang ekonomi dan keamanan se­lain memerangi terorisme, dan meningkatkan keamanan dan stabilitas kedua negara dan kawasan.

        Pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Mahdi al Mashat juga ikut menyelamati Raisi lewat surat. Begitu juga dengan pesan dari Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani.

        “Semoga Anda sukses serta hubungan kedua negara makin berkembang dan tumbuh,” tulis­nya dalam surat untuk Raisi, di­kutip kantor berita QNA.

        Emir Kuwait Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah juga mengirim pesan kepada Raisi.

        “Semoga dia lebih sukses dan sehat, serta Republik Islam yang bersahabat untuk lebih maju dan sejahtera,” ujarnya, dikutip kantor berita negara KUNA. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: