Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika Lihat Kegagalan Iran yang Lakukan Peluncuran Roket Pembawa Satelit

        Amerika Lihat Kegagalan Iran yang Lakukan Peluncuran Roket Pembawa Satelit Kredit Foto: Unsplash/Sepehr Aleagha
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Iran diduga melakukan peluncuran roket pembawa satelit dalam beberapa hari terakhir. Meski mengalami kegagalan dalam peluncuran tersebut, Teheran tampaknya bersiap untuk mencoba lagi.

        Pejabat Amerika Serikat (AS) dan seorang ahli roket mengonfirmasi peluncuran yang gagal, pada awal awal bulan ini. Peluncuran tersebut dilakukan di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di Provinsi Semnan.

        Baca Juga: Presiden Baru Iran Ingin Vaksinasi Corona Jadi Fokus Utama Pemerintah

        Upaya itu dilakukan ketika program luar angkasa Iran mengalami serangkaian kerugian besar. Sementara, Garda Revolusi menjalankan program paralelnya sendiri yang meluncurkan satelit ke orbit tahun lalu.

        Seperti peluncuran gagal lainnya, media Pemerintah Iran tidak mengakui itu terjadi. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kabar tersebut.

        Tapi, foto-foto satelit dari Planet Labs Inc. dan Maxar Technologies menunjukkan persiapan di pelabuhan antariksa pada 6 Juni. Gambar-gambar itu termasuk tangki bahan bakar yang menampung roket. Selain itu, tertangkap gambaran para ilmuwan mengisi bahan bakar dan bersiap untuk peluncuran. 

        Ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis, menyatakan, jumlah tangki bahan bakar, berdasarkan ukurannya, tampaknya sudah cukup untuk mengisi tahap pertama dan kedua roket Simorgh Iran. Simorgh adalah roket pembawa satelit yang diluncurkan dari area yang sama di pelabuhan antariksa.

        Citra satelit pada 17 Juni menunjukkan penurunan aktivitas di situs tersebut. Lewis mengatakan, analis percaya Iran meluncurkan roket di beberapa titik di tempat itu.

        "Tidak ada yang meledak. Tidak ada noda besar, seperti mereka membuang bahan bakar, dan kendaraannya baru saja bergerak. Tingkat keseluruhan aktivitas di situs itu jauh lebih rendah. Jadi menurut kami, itu tampak seperti peluncuran," ujar Lewis.

        Media pertama kali melaporkan peluncuran yang gagal adalah CNN. Dalam laporan itu mengutip juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Uriah Orland yang mengonfirmasi peristiwa itu. Dia mengatakan bahwa Komando Luar Angkasa AS menyadari kegagalan peluncuran roket Iran yang terjadi pada awal 12 Juni.

        Pada Minggu (20/6/2021), citra satelit baru dari Planet Labs menunjukkan aktivitas baru di situs tersebut. Gambar menunjukkan platform bergerak yang sebelumnya digunakan untuk mengamankan roket Simorgh di gantry.

        Kendaraan pendukung yang terlihat pada peluncuran sebelumnya dan barisan kontainer bahan bakar baru berbaris di lokasi. Lewis mengatakan peralatan itu menunjukkan bahwa peluncuran lain sudah dekat.

        Selama dekade terakhir, Iran telah mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit. Bahkan pada 2013 meluncurkan monyet ke luar angkasa.

        AS menuduh peluncuran satelit semacam itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan meminta Iran untuk tidak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. Iran sebelumnya menyatakan bahwa peluncuran satelit dan uji roketnya tidak memiliki komponen militer.

        Peluncuran yang gagal bulan ini akan menjadi yang keempat berturut-turut untuk program Simorgh. Kebakaran terpisah di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini pada Februari 2019 juga menewaskan tiga peneliti. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: