Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada yang Mengambinghitamkan Genose, Adian Napitupulu: Genose Digunakan Karena Sudah Melalui Proses

        Ada yang Mengambinghitamkan Genose, Adian Napitupulu: Genose Digunakan Karena Sudah Melalui Proses Kredit Foto: Antara/Anindira Kintara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Genose dengan harga yang terjangkau di bandingkan antigen menjadi bukti bahwa Negara hadir untuk semua Rakyat tidak hanya untuk si Kaya saja. Genose diijinkan digunakan kan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih ijin.

        Hal itu dikatakan anggota Komisi VII (energi,riset,dan teknologi) DPR-RI Adian Napitupulu di Jakarta semalam. Menanggapi adanya desakan agar penggunakaan Genose dihentikan dulu. Pasalnya, Genose sudah digunakan cukup luas oleh masyarakat, khususnya di transportasi umum.

        “Genose dengan harga yang terjangkau di bandingkan antigen menjadi bukti bahwa Negara hadir untuk semua Rakyat tidak hanya untuk si Kaya saja. Genose diijinkan digunakan kan pasti ada prosesnya, apalagi dari Kemenkes juga sudah kasih ijin," kata dia.

        Baca Juga: Daftar 18 Bandara Angkasa Pura II yang Sudah Dilengkapi Tes GeNose C19

        Ketika Genose di tiadakan, lanjut dia,  yang paling terpukul sebenarnya rakyat kecil juga, yang tetap harus beraktivitas untuk mencari nafkah meskipun pandemi masih seperti sekarang.  

        Berikutnya, masih kata dia,  perjalanan akan berbiaya tinggi dan mempengaruhi mobilitas manusia yang berikutnya bisa memukul perekonomian di bidang transportasi maupun pariwisata dan lainnya.

        Penghentian Genose karena dituding jadi penyebab lonjakan kasus covid sekarang ini, Adrian mengungkapkan bila berdasarkan data maka harusnya lonjakan covid terjadi setidaknya 1 atau 2 bulan setelah genose di pergunakan atau sekitar bulan Maret atau April 2021 bukan bulan Juni. 

        “Nah faktanya bulan Maret dan April justru kasus Covid Indonesia justru pada titik terendah sepanjang pandemic, landai sekali," tandas dia.

        Dengan demikian maka menurut dia penyebab meningkatnya Covid 19 bukan di sebabkan oleh Genose namun karena rendah nya kedisiplinan Rakyat, Lemahnya kontrol Aparat serta kurang masifnya upaya pencegahan yang dilakukan Negara, misalnya dengan melakukan pembagian masker serta vitamin gratis di masyarakat melalui Kelurahan dan Rt /Rw setiap hari.

        “Saya melihat mereka yang mengkambing hitamkan Genose tanpa data bisa jadi hanya menduga duga. Hanya dapat dari “katanya” atau “infonya”, tanpa pegang data yang valid. Atau bisa juga bagian dari kelompok yang memiliki kepentingan politik maupun bisnis,"ungkapnya.

        Baca Juga: Menperin Dorong Penggunaan Genose C-19 di Lingkungan Sekolah

        Adian mengatakan Genose merupakan alat uji yang paling murah dengan akurasi yang teruji, karena kalau tidak teruji ijin edarnya tidak mungkin dikeluarkan Kemenkes. Dengan demikian maka genose  bisa di jangkau oleh beragam kalangan namun di sisi lain membantu negara untuk melakukan identifikasi mereka yang terkena covid 19 dengan cepat dan murah

        “Menghentikan penggunaan genose akan membuat kesehatan hanya menjadi milik orang orang kaya saja yang mampu membayar mahal hanya untuk tes saja. Sederhananya Genose menjawab kebutuhan rakyat dan Negara. Katanya genose belum punya uji validitas eksternal, maka belum jelas juga hasil akurasinya. Tapi antigen juga kita tidak pernah dengar ada uji validitas nya… menurut anda sebaiknya gimana?,"papar Adian.

        Dia memaparkan, uji validitas alat medis tidak sederhana. Seringkali masalah valid atau tidaknya alat medis juga di pengaruhi oleh terpenuhi tidaknya syarat syarat dari mereka yang di uji serta pelaksana uji itu sendiri. “Singkatnya, gak taat prosedur, dilakukan dengan sembarangan. Misalnya, sebagai contoh jika kita mau tes darah lalu di syaratkan untuk puasa sehari sebelum nya. Bila syarat itu tidak terpenuhi maka itu bukan berarti alat nya tidak akurat,"tuturnya.

        Ia menilia bahwa penghentian bisa saja terkait dengan persaingan bisnis antara genose dan antigen permainan modal besar. 

        “Menurut saya baiknya Genose maupun segala bentuk dan jenis alat tes lainnya di biarkan untuk di gunakan dengan catatan selama alat itu memenuhi standar. Dengan demikian Rakyat bisa punya pilihan yang lebih beragam,"ungkapnya lagi.

        Malahan dia mengusulkan, Genose tidak hanya di gunakan di Bandara atau Stasiun tapi juga di Terminal, Pasar, Mall, Kelurahan,  dan berbagai tempat umum sehingga akses Masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap covid 19 semakin terbuka dengan harga yang juga terjangkau.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: