Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menilai banding eks Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab setelah divonis empat tahun penjara karena kasus swab RS Ummi semestinya harus dirayakan.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam video berjudul Vonis Habib Rizieq 4 Tahun, Hakim Bisa Kena Pasal Picu Keonaran yang tayang melalui akun YouTube-nya.
Menurut Rocky Gerung, bukan tanpa alasan menyebut banding Habib Rizieq harus dirayakan karena tercetus tiba-tiba di sidang, tanpa berpikir panjang seperti biasanya.
Baca Juga: Dibongkar, Nih Bukti Muatan Politik di Kasus Habib Rizieq Sangat Kuat
"Anggap saja ini peristiwa yang mesti kita rayakan karena tiba-tiba Habib Rizieq langsung menyatakan banding. Kan biasanya pikir-pikir dulu, semacam basa-basi," jelas Rocky Gerung dikutip, Minggu (27/6/2021).
Rocky Gerung menilai, Habib Rizieq tidak berpikir soal untung rugi karena menganggap publik pun juga setuju untuk dilakukan banding.
"Dia enggak mikir benefit cost, apa untungnya. Dia langsung bilang banding. Karena publik di luar juga tahu dan mau banding. Rakyat ingin banding," ungkap Rocky Gerung.
Malahan, pengamat politik ini kemudian mengurai pihak yang menurutnya justru membuat keonaran, bukan Habib Rizieq. Rocky Gerung menyinggung keberadaan sejumlah akun YouTube yang dicurigainya bisa jadi merupakan sewaan Istana maupun lembaga survei.
"Hakim pengadilan benar-benar nggak paham sosiologi hukum. Yang onar itu YouTuber yang (mungkin) disewa negara dan lembaga survei, untuk bikin keonaran. Seharusnya hakim panggil mereka, ini benar-benar ada atau diasuh," beber Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung: Untung Habib Rizieq Gak Bilang 'Sampai Ketemu di Pengadilan Rakyat'
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini menambahkan, kekinian publik menuntut mereka yang sebenarnya membuat keonaran seharusnya juga diperlakukan sama.
"Rasa keadilan publik beredar lebih dulu dari pengadilan. Rasa keadilan beredar lebih dulu sebelum hakim vonis," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Habib Rizieq Divonis Bersalah Telah Berbuat Onar, Mana Bukti Keonarannya?!
Rocky Gerung mengatakan, publik sebenarnya sudah menganggap itu bagian dari kekuasaan. Kendati begitu, menurutnya publik ingin adanya perdamaian. Menurut dia, publik ingin pemerintah berdamai karena Habib Rizieq sudah lama menjadi ojok-ojokan di Indonesia.
"Lebih dalam publik menginginkan ada perdamaian karena Habib Rizieq terlalu lama diojok-ojok. Memang ada kesalahan, tapi dibuat sedemikian rupa sehingga tiba di beberapa tahun tuntutan," ungkap Rocky Gerung.
"Makanya ini yang sebetulnya publik nggak rasa ada keadilan. Mungkin ini juga hukum sosiologi, mungkin nanti Habib Rizieq mau bertahan dengan di pengadilan banding," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: