Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Komisaris BUMN yang Mau Ludahi Anies, Jangan Ditiru!

        Ada Komisaris BUMN yang Mau Ludahi Anies, Jangan Ditiru! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seharian kemarin, media sosial rame membicarakan Kemal Arsjad hingga menjadi trending topic di Twitter. Pria yang menjabat komisaris di salah satu BUMN itu, ketahuan membuat cuitan kasar yang tak pantas ditiru. Dia bilang, akan meludahi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

        Kemal adalah komisaris independen PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Sosok yang berlatar belakang produser film ini, jadi komisaris sejak Januari lalu.

        Baca Juga: Kemal Arsjad Mau Ludahi Anies, Tokoh NU: Manusia Tak Beradab Diangkat jadi Komisaris BUMN

        Selama ini, Kemal memang aktif di Twitter. Baik dalam me-retweet cuitan orang atau melemparkan opini pribadinya. Namun, salah satu cuitan di postingannya kemarin, paling banyak dikomentari orang.

        Kemal menghujat Gubernur DKI Jakarta dengan kata-kata kasar di Twitter. Cuitannya itu menanggapi sebuah berita online “Anies Sebut DKI Masih Bisa Tampung Pasien Covid-19” yang ikut dibagikannya.

        “Halah... Ba****t benerlah nih orang. Kalau ketemu gw ludahin mukanya...!!!” cuit Kemal di akun @kemalarsjad.

        Tak pelak, cuitan itu bikin netizen yang pro Anies meradang. Hingga berita ini ditulis, ada 20 ribu lebih cuitan yang bawa-bawa nama komisaris ini.

        Cuitan akun @Mdy_Asmara1701 salah satunya. “Udah jadi komisaris pingin apalagi coba??? Mau ludahi wajah Pak Anies, nggak punya akhlak,” sentilnya.

        Di cuitan lain, akun dengan username Maudy Asmara itu, juga mengumpulkan cuitan-cuitan kasar Kemal lainnya yang menyasar Anies.

        Pertama, cuitan Kemal pada 12 September 2020. Bunyinya: Gubernur DKI Tol*l. Kedua, cuitan 16 September 2020: Gubernur DKI Makin Gobl*k. Ketiga: Jangan...! Tapi juga jangan milih sampah untuk jadi Gubernur, lihat Jakarta dipimpin oleh sampah dan dipilih oleh 58 persen warga Jakarta. Dan terakhir, keempat: Gubernur DKI dong*k.

        Akun lain, yakni @TRendusara me-mention Menko Polhukam Mahfud MD terkait cuitan kasar itu. “Prof @mohmahfudmd bagaimana republik ini bisa berbangsa dengan damai, aman & tentram jika negara mengangkat seseorang jadi komisaris, orang yang tak beradab,” kicaunya.

        Sementara akun @Hilmi28 menandai Menteri BUMN Erick Thohir. Meminta agar anak buahnya yang berkata kasar dievaluasi. Sebab, sejak jadi Menteri BUMN, Erick mengusung jargon Akhlak. “Assalamu’alaikum Pak @erickthohir, mohon dievaluasi semua jajaran komisaris BUMN yang nirakhlaq,” sarannya.

        Tadi malam, Kemal yang jadi buah bibir netizen akhirnya minta maaf. Lewat secarik keterangan yang diposting di akun Twitternya. Di paragraf awal, ia menyampaikan kondisi Covid-19 gelombang kedua, yang bikin banyak kerabatnya terjangkit. “Hingga saat ini mereka belum mendapatkan perawatan,” tulisnya.

        Sebab, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Jakarta sudah sangat minim. “Beberapa sudah mencoba RS Swasta. Namun statusnya masih waiting list. Bahkan di salah satu RS Swasta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan sudah mencapai waiting list nomor ke 80,” sambung Kemal.

        Karena ia mengaku kaget, ketika mendapatkan pernyataan Anies yang menyebutkan bahwa DKI masih bisa menampung pasien Covid. Sementara ia mengaku sudah cek kemana-mana hasilnya nihil.

        “Akibatnya, emosi saya terpancing. Mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik,” tandasnya.

        Sebagai anak dan orang tua, Kemal mengaku gundah ketika ada anggota keluarganya yang terpapar Covid. Ia sadar, harusnya menahan diri dan tidak sampai mengeluarkan kata-kata kasar. “Untuk itu saya minta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan saya tersebut,” ucapnya.

        “Saya berharap dan berdoa Pak Anies mampu menjaga kinerja, memberi rasa aman bagi warga Jakarta. Sekali lagi minta maaf atas cuitan saya,” sambung Kemal.

        Pengamat Komunikasi Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyayangkan keluarnya kata-kata kasar dari seorang pejabat BUMN. Sikap Kemal itu telah menodai jargon “ahlak” yang digaungkan Erick Thohir.

        Sebagai orang yang sama-sama bekerja untuk negara, kolaborasi itu penting. Bukan lantas saling memaki di ruang publik. “Sangat tidak layak, siapapun dia,” kritik Ujang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: