Beratnya Bisnis Luar Angkasa! 1.500 Satelit Mengudara di Orbit, Elon Musk Akui Masih Buntung
Perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX telah menempatkan lebih dari 1.500 satelit yang memancarkan internet ke orbit dan mendaftarkan lebih dari 69.000 pelanggan. Musk memiliki rencana memperluas jangkauan jaringannya yang telah memasang stasiun bumi di 12 negara di seluruh dunia, kecuali Utara dan Kutub selatan. Namun, bagi Sang CEO Elon Musk tidak kehabisan uang adalah yang utama.
"Tujuan kami bukan untuk bangkrut," kata Musk pada konferensi Mobile World Congress di Barcelona, ????sebagaimana dikutip dari CNN International di Jakarta, Rabu (30/6/21).
Baca Juga: Ulang Tahun ke-50, Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk Buka-bukaan Ingin Hadiah Ini!
Musk mengakui bahwa semua upaya sebelumnya untuk membangun jaringan internet berbasis satelit di orbit rendah Bumi telah berakhir dengan kegagalan, kebangkrutan, atau poros menjauh dari model bisnis langsung ke konsumen.
SpaceX mulai meluncurkan satelit untuk jaringan Starlink pada 2019, dan telah berkembang pesat. Perusahaan juga telah meluncurkan lebih dari 780 dalam enam bulan terakhir saja.
Program Starlink terpisah dari program Dragon SpaceX yang bertujuan untuk mengangkut orang dan barang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Program Starship juga dimaksudkan untuk membawa manusia ke bulan atau Mars, atau mengangkut satelit besar ke orbit. Sementara itu, Starlink adalah perampokan pertama SpaceX ke pasar satelit.
Meskipun permintaan layanan Starlink sangat kuat serta memiliki ulasan awal yang menjanjikan, Musk mengakui bahwa bisnis satelit-internet eksperimental SpaceX ini tidak keluar dari kesulitan secara finansial.
Dia mengatakan bahwa terminal pengguna yang dibutuhkan pelanggan Starlink menghabiskan biaya USD1.000 (Rp14,5 juta), tetapi perusahaan menjualnya seharga USD500 (Rp7,2 juta).
"Jelas, menjual terminal dengan setengah harga tidak terlalu menarik dalam skala jutaan," kata Musk. "Kami sedang mengerjakan terminal generasi berikutnya yang menyediakan tingkat kemampuan yang sama [dan] tingkat kemampuan yang hampir sama, tetapi biayanya jauh lebih murah."
Sebelumnya, pakar industri memperingatkan bahwa mengembangkan terminal pengguna yang terjangkau akan menjadi salah satu rintangan teknologi terberat yang harus dilewati SpaceX.
SpaceX sejauh ini memiliki kemajuan terbesar dalam membangun konstelasinya dan mendaftarkan pengguna. Musk mengatakan dia mengharapkan 500.000 pelanggan Starlink dalam 12 bulan ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami