Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Dengerin Titah Jokowi, Sentilan Rocky Gerung: Saya Anggap Gibran Benar...

        Gak Dengerin Titah Jokowi, Sentilan Rocky Gerung: Saya Anggap Gibran Benar... Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akademisi Rocky Gerung blak-blakan angkat suara terkait sikap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang akan tetap membuka pusat perbelanjaan seperti mal sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan PPKM Darurat.

        Rocky Gerung menilai, sikap yang diambil Gibran tersebut merupakan tindakan nyata pengujian atas sebutan Lip Service pada Jokowi. Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

        Baca Juga: Tiba-tiba Rocky Gerung Sebut Pemerintah Pelit, Padahal Ada Uang, Menteri Jokowi Ikutan Lip Service

        "Saya anggap Gibran benar karena dia menganggap apa yang diucapkan presiden Jokowi yang kemudian ayahnya dan Pak Luhut itu Lip Service," jelas Rocky Gerung dilansir dari GenPI.co, Sabtu (3/7).

        "Jadi Gibran justru menuduh kembali bahwa presiden cuma lip service lah karena ini mau diuji kan benar nggak. Bisa nggak nanti presiden menegur wali kota atau melalui Pak Luhut," lanjutnya.

        Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini pun merasa bahwa itu semua parodi karena beberapa pejabat negara rasanya acuh-tak acuh dengan aturan yang telah dibentuk pemerintah itu sendiri.

        "Jadi pejabat negara mempertontonkan hal yang bertentangan. Wali Kota Solo juga begitu, akhirnya kan orang tidak lagi menganggap serius hierarki etika," ungkap Rocky Gerung. Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menganggap apa yang dilakukan Gibran adalah suatu arogansi karena melanggar peraturan pusat.

        "Atau memang ada desain lain di dalam kebijakan Wali Kota Solo yang harusnya di atas kebijakan negara harus lebih diistimewakan," ujar Rocky Gerung. "Intinya begitu jadi pemanfaatan jabatan dalam upaya arogansi. Ini sebenarnya arogansi baru," sambungnya.

        Menurut Rocky, semua wali kota nantinya akan berdiri di belakang Gibran jikalau tak ada penindakan tegas. "Wali kota lagi bersiap-siap berdiri di belakang Gibran karena mereka beranggapan ekonomi di daerah itu justru dihidupkan dengan pasar tradisional. Jadi nanti wali kota akan pasang pengumuman mengikuti kami akan berada di belakang Wali Kota Solo karena esensial," tegasnya.

        "Orang sebenarnya ingin lihat hari ini, apa ada teguran dari presiden atau dari Pak Luhut. Hanya itu jadi orang tahu oke masih ada aturan nih," imbuhnya.

        Sebelumnya, mulai Sabtu 3 Juli 2021 pemerintah pusat kembali lakukan pembatasan mobilitas terkait lonjakan kasus Covid-19. Kali ini pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilaksanakan hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pemerintah kemudian memberi aturan-aturan seperti penutupan mal, work from home (WFH), restoran hanya diperbolehkan take away, dan masih banyak lagi.

        Namun, salah satu pejabat pemerintah yaitu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka malah melanggar salah satu dari aturan tersebut. Gibran akan tetap membuka pusat perbelanjaan seperti mal karena menurutnya di dalam tempat tersebut masih ada sektor esensial. Hal itu kemudian membuat publik geram dan menganggap Gibran melawan intruksi sang ayah dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: