Kelakuan Anies Dibongkar Tanpa Ampun! Gimana Covid-19 Selesai, Dia Aja Malah Sibuk Ngurus Palestina
Politisi Tanah Air Ferdinand Hutahaean kembali membongkar keburukan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jakarta.
Ia menilai bahwa persoalan Covid-19 belum selesai karena Anies lebih sibuk mengurus Palestina ketimbang Jakarta. Baca Juga: PSI dan Ferdinand Kompak Sentil Keras Anies, Isinya Telak Banget
“Bagaimana mungkin Covid selesai? Dia ngurus Palestina bukan JKT,” cuitnya, dalam akun Twitternya @FerdinandHaean3, dilihat, Senin (5/7/2021). Baca Juga: Anak Buah Anies Baswedan Sampaikan Kabar Baik, Warga Bakal Tenang
Lanjutnya, ia pun membeberkan sejumlah perkataan dan tindakan Anies terkait Covid dengan Palestina.
“Perjalanan drama kata-kata sang Gubernur Anies Baswedan. April -> Kemenangan Melawan Pandemi Didepan Mata,” katanya.
“Mei -> Dia sibuk berkerumun untuk agenda Palestina. Juli -> Jakarta mungkin akan terjadi hal buruk karena covid ini tanda bahaya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, ia juga membagikan bukti tangkapan layar di media perihal perkataan-perkataan Anies itu.
Seperti diberitakan Kompas bulan April, Anies menyebut bahwa kemenangan melawan pandemi Covid-19 telah di depan mata.
Kemudian, Sindo News pada bulan Mei, Anies menyebut kemerdekaan Palestina sebagai agenda utama.
Adapun, Detik News yang memberitakan Anies menyebut bahwa angka kematian yang terus meningkat di Jakarta adalah tanda bahaya.
Sebelumnya, Ferdinand berkomentar soal berita bahwa Anies Baswedaan menangis saat membacakan jumlah warga DKI Jakarta yang wafat akibat Covid-19.
Menurut dia, tangisan Anies hanya palsu dan drama.
“Menangis? Ah masa sih? Tangis palsu kali jangan-jangan? Biasa main drama!” cuitnya belum lama ini.
Hal tersebut dikatakan Ferdinand, saat Anies tampak berkaca-kaca membacakan jumlah warga Ibu Kota yang harus meninggal dunia karena Covid-19.
Hal itu terjadi dalam acara webinar DPW PKS DKI Jakarta bertajuk ‘Zikir, Doa, dan Muhasabah untuk Jakarta Sehat’ yang diselenggarakan pada Minggu, 4 Juli 2021.
“Sabtu 26 Juni 157 pemakaman, hari Minggu (27 Juni) 144 pemakaman, Senin (28 Juni) 193 pemakaman, Selasa (29 Juni) 279 pemakaman, Rabu (30 Juni) 23, Kamis (1 Juli) 301, Jumat (2 Juli) 365, Sabtu (3 Juli) 396,” ungkapnya.
“Semoga ini adalah angka terakhir,” sambung dia.
Kemudian, Anies tampak berhenti sejenak untuk menyeka air mata.
Ia menegaskan bahwa angka-angka tersebut bukan sekadar statistik biasa, melainkan nyawa warga yang harus pergi karena Covid-19.
“396 itu bukan angka statsitik itu adalah seorang manusia yang jumlahnya 396 pada dua tiga minggu lalu keadannya sehat wal afiat,” ujarnya.
“Pertambahan kuburan adalah duka cita di setiap keluarga yang ada di Jakarta, ini adalah rakyat kita yang harus kita lindungi,” kata Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil