Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengintip Nasib Miliarder Thailand di Tengah Pandemi Corona, Untung atau Buntung?

        Mengintip Nasib Miliarder Thailand di Tengah Pandemi Corona, Untung atau Buntung? Kredit Foto: CM-INV
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Para taipan dalam daftar Forbes tahun 2021 dari 50 orang terkaya di Thailand menambahkan hampir USD28 miliar (Rp407 triliun) ke kekayaan gabungan mereka meskipun dampak Covid-19 pada ekonomi negara yang bergantung pada pariwisata.

        Didukung oleh prospek pemulihan ekonomi dan peningkatan ekspor, indeks saham acuan melonjak 43% sejak keberuntungan terakhir diukur 15 bulan lalu. Lonjakan itu membantu meningkatkan kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di negara itu lebih dari 20% menjadi USD160 miliar (Rp2.326 triliun).

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Kim Beom-su, Anak Miskin yang Jadi Pentolan Internet di Korea Selatan

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (8/7/21) peringkat lima besar dalam daftar, yang perolehan kekayaan bersihnya mencapai hampir setengah dari total kenaikan yaitu Chearavanont bersaudara dari Charoen Pokphand Group.

        Konglomerat ini mempertahankan posisi teratas mereka dengan kekayaan bersih USD30,2 miliar (Rp438 triliun), naik dari USD27,3 miliar tahun lalu. Chalerm Yoovidhya, pemilik Red Bull kini bernilai USD24,5 miliar (Rp355 triliun) dengan keluarganya. Ia adalah pemenang dolar terbesar tahun ini yang menambahkan USD4,3 miliar (Rp62 triliun) ke kekayaannya dan mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya kedua.

        Charoen Sirivadhanabhakdi dari Thai Beverage tetap di tempat ketiga, dengan kekayaannya naik menjadi USD12,7 miliar (Rp184 triliun) dari USD10,5 miliar tahun lalu.

        Di tempat keempat ada keluarga Chirathivat yang bernilai USD11,6 miliar (Rp168 triliun)), yang kekayaannya naik USD2,1 miliar. Di posisi No. 5 ada taipan energi Sarath Ratanavadi, yang menjadi berita utama pada bulan April dengan tawaran USD17 miliar untuk Intouch Holdings dan perusahaan nirkabelnya Advanced Info Services, operator seluler terbesar di Thailand berdasarkan pendapatan. Kekayaannya naik hampir sepertiga menjadi USD8,9 miliar (Rp129 triliun).

        Secara keseluruhan, 38 dari 50 orang yang terdaftar memperoleh kekayaan yang bertambah, termasuk delapan orang yang masing-masing menambahkan lebih dari USD1 miliar. Kekayaan bersih paling kecil dalam daftar tahun ini adalah USD737 juta, naik dari USD460 juta tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: