Pemerintah berencana memberikan vaksin Moderna sebagai dosis ke-3 untuk tenaga kesehatan.
Hal ini bertujuan untuk lebih melindungi tenaga kesehatan di tengah semakin tingginya penularan COVID-19.
Baca Juga: Alumni Kanisius Lakukan Vaksinasi untuk Warga Jakarta Usia 12-17 Tahun
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Prof. Dr Cissy Kartasamita, Sp.A (K), M.Sc, menilai vaksin ke 3 untuk tenaga kesehatan memang diperlukan karena tampaknya banyak nakes yang sakit.
"Sehingga perlu diberikan booster untuk meningkatkan kembali antibodi," ujar Prof Cissy, Senin (12/7).
Menurutnya, untuk vaksin ke 3 ini bisa menggunakan 2 merek pilihan vaksin. Pertama, vaksin yang digunakan sama dengan dosis pertama dan kedua, yaitu merek Sinovac yang dapat meningkatkan antibodi sampai 10 kali lipat. Kedua, bila merek Moderna yang digunakan, selain meningkatkan antibodi, juga memiliki proteksi terhadap varian baru sangat baik.
"Manfaat lebih besar. Ini telah diteliti bahwa vaksin mRNA dan AstraZeneca bisa memberikan proteksi terhadap varian Delta," ujar Prof Cissy.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan selain digunakan untuk suntikan dosis pertama dan kedua bagi masyarakat Indonesia, rencananya vaksin merek Moderna ini juga akan gunakan untuk booster suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan Indonesia.
Menurutnya, vaksin merek Moderna, seperti vaksin mRNA lainnya, merupakan vaksin dengan efikasi tinggi yang sudah terbukti cukup ampuh digunakan di Amerika Serikat (AS) untuk menekan laju penularan COVID-19.
"Karena tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa, kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," ujarnya saat menyambut kedatangan 3 juta dosis vaksin merek Moderna, Minggu (11/7). "Akan sangat membantu para tenaga kesehatan Indonesia untuk menghadapi gelombang kedua pandemi ini," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: