Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demo Belain Habib Rizieq Rusuh Banget, Mobil Polisi Aja Rusak. Jangan-Jangan FPI Masih Ada...

        Demo Belain Habib Rizieq Rusuh Banget, Mobil Polisi Aja Rusak. Jangan-Jangan FPI Masih Ada... Kredit Foto: Instagram/Mohamad Guntur Romli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli ikut berkomentar soal demo bela Habib Rizieq di Tasikmalaya yang berujung kerusuhan.

        Ia mengatakan bahwa memang ada yang merawat Front Pembela Islam (FPI) di kawasan tersebut, yang diketahui organisasi masayrakat (Ormas) tersebut sudah dilarang oleh pemerintah.

        “Di kawasan ini, selama ini FPI ada yang rawat, bahkan dijadikan koalisi politik,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (13/7/2021). Baca Juga: Bongkar Kasus Penembakan Laskar FPI, Mahfud MD: Terima Kasih, Amien Rais!

        Lanjutnya, ia menilai selama ini FPI dibesarkan dan dijadikan koalisi dii daerah itu dan balik menyerang.

        Karena itu, ia pun mengingatkan untuk tidak bermain dan berkoalisi dengan kelompok preman berjubah dan radikal. Baca Juga: Kabar Terbaru Kondisi Habib Rizieq di Rutan Bareskrim: Dia Fokus dan Bahu-membahu...

        “Suatu saat mereka akan menyerang tuannya, sebagaimana Osama Bin Laden, Mujahidin, Al-Qaidah dan ISIS pada akhirnya menyerang tuannya,” ungkap dia.

        Diketahui sebelumnya, sekelompok pengunjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Senin, 12 Juli 2021, meminta Habib Rizieq dibebaskan. 

        Baca Juga: Kabar Terbaru Kondisi Habib Rizieq di Rutan Bareskrim: Dia Fokus dan Bahu-membahu...

        “Iya, awalnya demo itu meminta Kejaksaan untuk membebaskan Rizieq,” jelas Kepala Kejaksaan Negeri Singaparna, Muhammad Syarif, dilansir dari KompasBaca Juga: Habib Rizieq Belum jadi Saksi, Makanya Berkas Munarman Ditolak

        “Tadi, Kejari Singaparna disuruh membuat pernyataan untuk itu, saya enggak mau, mereka yang mau. Dari awal saya sudah suruh masuk 2 orang, tapi mereka enggak mau,” lanjutnya.

        Syarif mengungkapkan bahwa dari informasi yang didapatkan, pengunjuk rasa bukan hanya berasal dari Tasikmalaya saja, tapi juga dari Ciamis dan Majalengka.

        Dalam unjuk rasa itu, 3 mobil dinas Polres Tasikmalaya dirusak, Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dilempari batu, dan seorang polisi mengalami luka di bagian tangan.

        “Pelemparan batu, juga menembakan kembang api atau mercon. Ada di Polres diamankan, kalau enggak salah 31 orang yang diamankan,” tambah Syarif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: