Ngerongrong Jokowi Jawab 4 Pertanyaan, Nyonya Mas AHY, Jangan Baper Yah, Nanti Main Somasi Lagi...
Pegiat media sosial Denny Siregar merespons pernyataan Istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan, yang sebelumnya menyampaikan 4 pertanyaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait vaksin gotong royong.
Namun, ia menyebut jika nanti pertanyaan pertama dijawab, dirinya khawatir menantu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan baper atau bawa perasaan. Baca Juga: Ustad Somad Cerita Rasanya Sakit Seperti Mau Mati, Kirain Denny Doain UAS, Gak Tahunya...
"Entar baru dijawab pertanyaan pertama, langsung baper trus maen somasi.. Ahhh...," cuitnya. dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (13/7/2021).
Sebelumnya, Annisa mengkritisi soal Vaksin Gotong Royong berbayar bagi individu. Baca Juga: Buntut Tanya Vaksin Gotong Royong, Nyonya AHY Digempur Buzzer, Eh Reaksinya Cuma Begini..
Diketahui, pemerintah resmi membuka layanan vaksinasi berbayar di delapan klinik Kimia Farma.
Hal tersebut termasuk dalam program Vaksin Gotong Royong yang diatur pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Baca Juga: Bingung Gak Bakal Menang, Demokrat Malah Sibuk Kritik Pemerintah, AHY Dapat Pesan Menohok
Karna itu, Annisa melalui Twitter pribadinya @AnnisaPohan melayangkan 4 pertanyaan mengenai Vaksin Gotong Royong dari pemaparan pemerintah itu.
"15 juta vaksin adalah angka yang cukup besar , bagaimana cara menghindari conflict of interest dari sebagian pihak yg memiliki potensi untuk diuntungkan? Bagaimana meyakinkan rakyat bahwa vaksin hibah dengan merek sama, akan dibagikan secara gratis bukan ikut dijual?" cuitnya, seperti dilihat, Senin (12/7/2021).
"Pertanyaan tambahan saya, mohon bisa bantu jawab kalau ada: Ada yang familiar dengan Vaksin Cansino? Bagaimana izin dan efikasi, kenapa kita pilih Cansino untuk program ini. Kalau ini dijual melalui perusahaan saja, kenapa skrg dijual bebas di Kimia Farma untuk masyarakat?" tambah dia.
Karena hal itu, ia pun meminta keoada pemerintah untuk memberikan penjelasan melalui pihak yang kredibel agar tidak terjadi krisis kepercayaan dari masyarakat.
"Jika dari pemerintah bisa meyakinkan & menjelaskan kepada kami, supaya jelas dan tidak timbul krisis kepercayaan. Tolong dijawab dg baik oleh yang kredibel bukan oleh buzzer dg cara kasar. Cara menjawab adalah wujud keseriusan dr yg terkait mengenai vaksin program gotong royong," cuitnya.
"Krn satu2nya mewakili rakyat bertanya adalah melalui anggota fraksi Partai namun sering tdk diberikan kesempatan bertanya bahkan diabaikan.Jd satu2nya melalui media socmed terbuka di publik mungkin ada yg bisa dengarkan& jawab. Kl mentok juga artinya Buruk sekali demokrasi kita," tegas dia.
Namun, kekinian ia juga menyoroti respons dari apra pendengung atau buzzer terkait pernyataan Partai Demokrat dari berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi Covid-19.
Menurut dia, respons dari buzzer pendukung pemerintah tidak nyambung, bahkan menggunakan bahaya yang kurang pantas.
Padahal, menurut dia, pihaknya hanya sekedar bertanya.
Tambah dia, kalau saja jawaban pertanyaan tersebut masuk logika, dan memang untuk kepentingan rakyat, maka Partai Demokrat akan menerima dan membantu menjelaskan kepada masyarakat.
"Kami tuh hanya bertanya, kalau ada jawaban yang masuk di logika & memang untuk kepentingan rakyat, pasti akan terima & bantu menjelaskan. Sejauh ini yang merespon banyakan buZzer tidak nyambung atau kotor bahasanya," cuitnya, dalam akun Twitternnya, Senin (12/7/2021) kemarin.
Lanjutnya, ia menilai sikap para buzzer tidak mencerminkan dengan objek yang dibela.
"Sangat tidak mencerminkan objek yang dibelanya yang saya tau santun," cuitnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil