Gak Kebayang! Sosok Penolak Vaksin Berbayar Dibongkar, Eh Orangnya Sama Kayak yang Nolak Jokowi...
Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkap sosok yang dengan keras menolak rencana vaksi berbayar yang diwacanakan oleh pemerintah.
Menurut dia, pihak yang menolak tersebut sebenarnya orangnya itu-itu saja, yakni mereka yang menolak pembangunan infrastruktur seperti jalan tol. Baca Juga: Pengamat Sebut Denny Siregar Bisa Dikandangkan, Jika...
"Yang nolak vaksin berbayar orangnya ya itu2 aja sama dengan yang nolak Jokowi bikin jalan tol.. "Untuk apa jalan tol ? Rakyat gak makan aspal !" Tapi ketika semua jadi, mereka juga yg duluan menikmati. Sambil tetap aja nyumpah2i... Kondom gerigi," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (13/7/2021).
Lanjutnya, ia kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya rakyat tinggal memilih tertib PPKM Darurat dan vaksin gratis atau berbayar. Baca Juga: Luhut Bilang COVID Akan Landai Minggu Depan, Ada yang Nyeletuk: "Coba Gandeng Lagi LSI Denny JA"
“Lu tinggal pilih, mau PPKM darurat terus krn masyarakatnya bandel.. atau sukseskan program vaksinasi, mau bayar atau gratis, dgn target herd immunity tercapai? Gua pilih vaksin. Capek liat banyak org hancur ekonominya. Kalau ga herd immunity, kita bisa chaos. Banyak org lapar,” cuitnya lagi.
Menurut dia adalah agar herd immunity tercapai.
“Ibarat jalan raya, silahkan mau jalan biasa tapi kumpul sama truk, bus, dan kemacetan. Itu vaksin gratis.. Atau mau naik tol, mobilitas lancar, cepat sampe tujuan. Itu vaksin berbayar. Apapun pilihannya, silahkan. Yg penting herd immunity tercapai. Kita udah cape ga kerja2,” imbuhnya.
“Gua yakin, perusahaan2 gak keberatan ada vaksin berbayar. Mereka butuh itu, spy pekerjanya bisa segera divaksin dan bisa mulai kerja lagi tanpa diganggu PPKM darurat. Perusahaan2 itu gak penting bayar atau gak, yang penting mereka bisa kerja atau ngga ? Mereka uda kecekek..,” katanya lagi.
Selain itu, soal vaksin berbayar, menurut juga diberlakukan oleh negara lain, bukan hanya di Indonesia.
“Vaksin berbayar itu gak aneh, di Singapura dan Taiwan juga ada. Gunanya utk percepat vaksinasi supaya target herd immunity tercapai.. Disini aja yang digoreng2 pake minyak jelantah seolah2 tdk pro rakyat. Yang gratis tetap ada, yang mau bayar silahkan,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau bagi Kimia Farma untuk menyediakan vaksin Covid-19 berbayar, dengan harga totalnya Rp879 ribu.
Diketahui, vaksin berbayar di Indonesia berasal dari program Vaksin Gotong Royong. Klinik milik Kimia Farma rencananya akan menyalurkan vaksin tersebut, namun ditunda setelah muncul protes keras, termasuk dari ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: