Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Drama Risma Ngamuk-Ngamuk Bukannya Mengundang Pujian, Malah Dituding Rendahkan Warga Papua

        Drama Risma Ngamuk-Ngamuk Bukannya Mengundang Pujian, Malah Dituding Rendahkan Warga Papua Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aksi marah-marah Menteri Sosial Tri Rismaharini terhadap anakbuahnya dengan mengancam memindahkan ke Papua dinilai tidak pantas.

        Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, aksi marah politisi PDIP itu bukanlah hal baru. Bahkan di Kota Surabaya, Perilaku itu sudah menjadi kebiasaannya sejak menjadi Walikota Surabaya.

        Menurut Jamiludin, kemarahan Risma yang diiringi ucapan tak pantas sangat tidak layak disampaikan seorang menteri.

        Apalagi, kata Jamiludin, sampai menyampaikan pernyataan bernada ssuku agama, ras dan antargolongan dengan menyebut Papua.

        "Risma seolah merendahkan Papua. Kesannya Papua itu sebagai tempat buangan bagi orang-orang yang bersalah.

        Lebih lanjut, dalam bacaan Jamiludin, ucapan Risma bisa dipersepsikan merendahkan martabat Papua. Sebab pulau kaya dan indah itu dikesankan hanya untuk para aparatur sipil negara (ASN) yang tidak berprestasi.

        "Karena itu, selayaknya Risma ikut test wawasan kebangsaan oleh lembaga independent. Hal itu diperlukan agar yang dituntut berwawasan kebangsaan bukan hanya para bawahan (ASN) tapi juga pimpinannya," demikian penjelasan Jamiludin.

        Jamiludin menyarankan kepada mantan Walikoya Surabaya dua periode itu untuk segera meminta maaf secara terbuka ke warga Papua.

        "Hal itu perlu dilakukan agar warga Papua tidak tergores dengan ucapan Risma yang sangat tidak terpuji tersebut," pugkas Risma.

        Mensos Risma memarahi ASN yang bertugas di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebabnya, para ASN yang bekerja di bawah naungannya dinilai tidak sigap bekerja dan membantu para Tagana yang sedang bekerja di dapur umum.

        Meski dia mengakui tidak bisa memecat para ASN itu, ia menegaskan tidak akan segan-segan memindah ke Papua bagi mereka yang tidak becus bekerja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: