Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kartu Visa Catat Transaksi Crypto Lebih dari 1 Miliar Dolar

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Visa mengumumkan bahwa konsumen global menghabiskan cryptocurrency senilai lebih dari $1 miliar yang digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan barang dan jasa menggunakan kartu yang terhubung dengan crypto selama paruh tahun 2021 ini.

        Sebagai perbandingan, Visa memperkirakan pengeluaran crypto hanya sebagian kecil dari jumlah itu pada periode yang sama tahun lalu dan 2019 yang angkanya tidak dirilis secara pasti ke publik.

        “Kami melakukan banyak hal untuk menciptakan ekosistem yang membuat mata uang kripto lebih bermanfaat dan lebih seperti mata uang lainnya. Orang-orang mengeksplorasi cara-cara di mana mereka dapat menggunakan cryptocurrency untuk hal-hal yang akan mereka gunakan untuk mata uang normal,” kata CFO Visa Vasant Prabhu dilansir dari CNBC International.

        Menurut penelitian terbaru dari saingan Visa Mastercard, 93% konsumen Amerika Utara berencana untuk menggunakan cryptocurrency atau teknologi pembayaran baru lainnya, seperti biometrik, tanpa kontak, atau sistem kode QR, di tahun depan.

        Studi ini juga menunjukkan bahwa 75% dari milenium akan menggunakan mata uang kripto jika mereka memahaminya dengan lebih baik.

        "Kami melihat banyak volume di [jaringan] kami dari orang-orang yang membeli mata uang kripto di berbagai bursa yang diatur ini dan sejauh yang kami bisa lihat tren itu terus berlanjut,” kata Prabhu.

        Musim panas ini, Mastercard akan meluncurkan kartu dengan pertukaran crypto Gemini, yang didirikan bersama oleh miliarder Cameron dan Tyler Winklevoss. Kartu tersebut akan memungkinkan konsumen untuk mendapatkan cryptocurrency sebagai hadiah. Namun, pemegang kartu tidak akan diizinkan untuk mengakses dompet digital mereka di situs.

        Visa juga mengumumkan pada hari Rabu bahwa platform cryptocurrency FTX, yang didirikan oleh miliarder Sam Bankman-Fried, akan ditambahkan ke Program Fast Track Fintech-nya, yang sebagian difokuskan untuk membuat cryptocurrency lebih praktis untuk pengeluaran konsumen dan bisnis.

        Circle, BlockFi, dan Coinbase, yang go public pada bulan April di Nasdaq, yang merupakan mitra Visa saat ini yang memungkinkan pemegang kartu membelanjakan dari dompet cryptocurrency mereka di lebih dari 70 juta pedagang di seluruh dunia.

        Visa memperkirakan kartu yang terhubung dengan kripto dan pembayaran baru lainnya termasuk biometrik dan kode QR berpotensi memberikan pengaruh pada $18 triliun yang dihabiskan setiap tahun dengan uang tunai dan cek secara global.

        Kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai $ 1 triliun untuk pertama kalinya pada bulan Februari dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di dekat $65.000 per satu Bitcoin pada bulan April karena antusiasme investor ritel selama pandemi Covid-19 sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai inflasi.

        Namun, bitcoin telah turun sekitar 45% sejak itu  dan saat ini harga Bitcoin terpantau berada di kisaran $33.000-$34.000.

        Meski terkenal ramah dengan crypto, namun Prahbu mengatakan jika saat ini Visa tidak memiliki rencana jangka pendek untuk menambahkan cryptocurrency ke neraca keuangannya seperti yang dilakukan Tesla, MicroStrategy, dan perusahaan lain baru-baru ini.

        "Kami tidak memegang mata uang kripto di neraca kami hari ini. Kami menyimpan mata uang di neraca kami yang kami butuhkan untuk menjalankan bisnis kami, diantaranya adalah dolar, euro, pound. Jadi kami tidak memiliki rencana untuk memegang mata uang kripto karena ini bukan cara kami dibayar atau cara kami membayar orang," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: