Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan klaster keluarga merupakan salah satu faktor terbesar yang memicu terjadinya kelonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.
Pasalnya, pelaksanaan PPKM Darurat sejauh ini telah menurunkan mobilitas masyarakat baik yang ke tempat kerja, tempat umum, wisata, maupun stasiun. Namun, hal tersebut belum cukup untuk menurunkan angka kasus Covid-19 yang bahkan kini telah melampaui angka 50 ribu kasus per harinya.
Baca Juga: Satgas Proyeksikan Penurunan Kasus Covid-19 Baru Terlihat 3 Minggu Mendatang
"Peningkatan kasus yang tajam sebagian besar terjadi akibat penularan di tingkat keluarga. Untuk itu, saya perlu menegaskan peran masyarakat sangat besar dalam menekan klaster keluarga," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) dengan benar dan diterapkan sedini mungkin sejak ada keluarga yang mengalami gejala Covid-19 atau setelah melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wiku melanjutkan, saat ini pemerintah telah menyediakan 20 RS darurat dengan total kurang lebih 9 ribu tempat tidur serta terdapat 12 RS lapangan dengan kapasitas kurang lebih 3 ribu tempat tidur. Selain itu, juga ada tempat isolasi terpusat dengan total kapasitas lebih dari 20 ribu tempat tidur yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali.
Dengan demikian, jika ada masyarakat tidak memiliki tempat yang memadai untuk melakukan isoman, mereka bisa menjalani isoman di fasilitas kesehatan yang telah disediakan pemerintah.
"Untuk itu, apabila masyarakat tak mungkin isoman di rumah, dapat melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan pemerintah masing-masing dan dibantu pemerintah pusat," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: