Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas Proyeksikan Penurunan Kasus Covid-19 Baru Terlihat 3 Minggu Mendatang

Satgas Proyeksikan Penurunan Kasus Covid-19 Baru Terlihat 3 Minggu Mendatang Kredit Foto: Instagram/Wiku Adisasmito
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, memprediksikan penurunan kasus Covid-19 baru akan terlihat pada 3 minggu mendatang. Prediksi tersebut diambil berdasarkan pengalaman penanganan Covid-19 pada lonjakan kasus pertama di 2020 lalu.

"Berkaca dari pengalaman lonjakan pertama, penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam 3 minggu ke depan," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga: Corona Pecah Rekor, RI Disebut Episentrum Covid di Asia

Ia menjelaskan, pada lonjakan kasus pertama dibutuhkan waktu 13 minggu untuk dapat mencapai puncak kasus sebelum akhirnya kasus mengalami penurunan.

"Sebelum mengalami kenaikan, kebijakan yang diterapkan adalah PSBB ketat DKI Jakarta selama 4 minggu. Namun kemudian, dilonggarkan menjadi PSBB Transisi selama 13 minggu. Selama periode ini, kasus meningkat cukup tajam karena bertepatan dengan libur panjang Natal dan tahun baru 2021," jelas Wiku.

Kemudian, Wiku melanjutkan, intervensi kebijakan yang lebih ketat lagi diambil setelah kenaikan kasus sudah berlangsung selama 10 minggu. Dampak dari intervensi tersebut baru terlihat setelah selang 3 minggu dan penurunannya dapat bertahan hingga 15 minggu.

"Jika dilihat dengan keadaan saat ini, dengan lonjakan kasus yang mulai memasuki minggu ke-9, serta intervensi kebijakan pengetatan yang lebih awal, yaitu dimulai dari minggu ke-8, penurunan paling cepat baru dapat terlihat dalam 3 minggu ke depan," ungkapnya.

Terlebih, kapasitas fasilitas kesehatan pada lonjakan kedua ini juga sudah lebih meningkat daripada saat periode gelombang pertama.

Sebelumnya, kurang lebih terdapat sekitar 45 ribu tempat tidur di ruang ICU dan rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 serta 2.700 tempat tidur di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta. Kini, angka-angka tersebut sudah mengalami peningkatan yang signifikan, yakni 120 ribu tempat tidur isolasi dan ICU serta 7.930 tempat tidur di RSD Wisma Atlet.

Kapasitas laboratorium Covid-19 juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya berjumlah 223 laboratorium dengan capaian pemeriksaan 70% dari standar WHO, kini terdapat 742 laboratorium dengan capaian pemeriksaan lebih dari 300% standar WHO.

"Tentunya evaluasi dan peningkatan upaya penanganan terus dilakukan agar penurunan kasus dapat terlihat sesegera mungkin," ucap Wiku.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: