Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Sahabat Donald Trump, Thomas Barrack Ditangkap atas Lobi Asing Secara Ilegal

        Miliarder Sahabat Donald Trump, Thomas Barrack Ditangkap atas Lobi Asing Secara Ilegal Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder sekaligus mantan penasihat dari mantan Presiden AS Donald Trump, Thomas Barrack baru saja ditangkap atas tuduhan lobi asing ilegal terhadap Uni Emirat Arab. Barrack ditangkap di Los Angeles pada Selasa, 20 Juli 2021 kemarin.

        Dilansir dari CNN International di Jakarta, Rabu (21/7/21) Jaksa Federal Brooklyn menggambarkan yang dilakukan Barrack adalah memengaruhi kebijakan luar negeri dari Presiden AS Donald Trump dalam kampanye tahun 2016.

        Baca Juga: Hakim Sampai Pasrah, Perceraian Miliarder Ini Jadi Sengketa Keuangan Terbesar di Pengadilan Inggris

        Tak tanggung-tanggung, pengadilan menjerat Barrack dengan tujuh dakwaan. Ia juga pernah bertindak sebagai agen UEA pada April 2016 dan April 2018. Selain itu, ia juga didakwa atas menghalangi proses hukum dan membuat pernyataan palsu kepada agen penegak hukum federal.

        Barrack adalah ketua komite pelantikan Trump. Beberapa tindakannya dituduh terkait dengan transisi kepresidenan.

        Tak sendiri, Barrack dijerat bersama dua tersangka lainnya yaitu Matthew Grimes dari Aspen, Colorado, dan Rashid Sultan Rashid Al Malik Alshahhi, seorang warga negara UEA.

        Keduanya dituding memanfaatkan status Barrack sebagai penasihat senior luar untuk kampanye Trump guna memajukan kepentingan dan memberikan intelijen ke UEA. Ia juga dituduh berbohong selama wawancara FBI tentang hubunganna dengan UEA. Meski demikian, juru bicara Barrack membantah tuduhan tersebut.

        "Mr Barrack telah sukarela bekerja sama dengan penyelidik sejak awal. Dia tidak bersalah dan akan mengaku tidak bersalah," ujar juru bicara itu.

        Barrack merupakan pria berusia 74 tahun yang mendirikan perusahaan ekuitas swasta yang fokus pada infrastruktur digital bernama DigitalBridge Group Inc.

        Barrack telah mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif DigitalBridge pada tahun 2020. Dan telah mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif perusahaan tetapi tetap sebagai direktur non-eksekutif pada bulan April kemarin. Menurut perkiraan Forbes, kekayaan Barrack mencapai USD1 miliar (Rp14,5 triliun).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: