Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bisnis RS Milik Konglomerat Dato Sri Tahir Berubah 180 Derajat: Dari Buntung Jadi Untung!

        Bisnis RS Milik Konglomerat Dato Sri Tahir Berubah 180 Derajat: Dari Buntung Jadi Untung! Kredit Foto: Garnesia.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bisnis rumah sakit milik konglomerat Dato Sri Tahir mencetak kinerja positif pada awal tahun 2021. Pasalnya, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) selaku pengelola RS Mayapada berhasil mengubah rugi bersih sebesar Rp9,42 miliar pada Q1 2020 lalu menjadi laba bersih sebesar Rp68,14 miliar pada Q1 2021.

        Merujuk laporan keuangan perusahaan, berbaliknya tekor menjadi cuan itu sejalan dengan pendapatan SRAJ yang tumbuh subur sebesar 77,39% secara year on year (yoy). Per Maret 2020 lalu, pendapatan SRAJ mencapai Rp282,12 miliar dan angkanya meningkat jadi Rp500,45 miliar pada Maret 2021. Baca Juga: Rupiah Hari Ini Gak Tenang! Dag-Dig-Dug saat Dolar AS Menang Lawan Banyak Mata Uang!

        Kontributor pendapatan paling besar disumbang oleh segmen rawat inap, di mana secara tahunan naik dari Rp86,01 miliar pada Q120 menjadi Rp156,44 miliar pada Q121. Segmen obat-obatan juga mengalami peningkatan tinggi, yakni awalnya hanya Rp102,71 miliar menjadi Rp138,14 miliar.  Baca Juga: Jokowi Perpanjang PPKM! Cek Harga Emas Hari Ini, 26 Juli 2021

        Pendapatan poliklinik dan laboratorium masing-masing tumbuh dari Rp54,28 miliar menjadi Rp98,54 miliar dan dari Rp27,53 miliar menjadi Rp71,75 miliar. Begitu pula dengan pendapatan radiologi yang meningkat dari Rp13,57 miliar menjadi Rp38,01 miliar. Sumber pendapatan RS Mayapada berikutnya adalah segmen hemodialisa dan pemeriksaan medis yang masing-masing menyumbang pendapatan Rp5,38 miliar dan Rp776,47 juta pada kuartal pertama tahun 2021.

        Selain itu, SRAJ berhasil mengantongi keuntungan karena ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga, yakni sebelumnya Rp2,23 miliar per Maret 2020 menjadi Rp14,82 miliar per Maret 2021. Pendapatan lain-lain pun mengalami kenaikan dari Rp1,26 miliar menjadi Rp21,65 miliar. 

        Hanya saja, pada saat yang sama beban keuangan mengalami pembengkakan dari Rp3,68 miliar menjadi Rp36,04 miliar. Aset SRAJ sampai dengan akhir Maret 2021 mencapai Rp4,35 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dari aset SRAJ pada Maret 2020 lalu yang hanya Rp4,34 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: