Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hati-hati Biden, Mulutmu Harimaumu! Orangnya Putin Seketika Pamer Kekuatan Lebih dari Senjata Nuklir

        Hati-hati Biden, Mulutmu Harimaumu! Orangnya Putin Seketika Pamer Kekuatan Lebih dari Senjata Nuklir Kredit Foto: AFP
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Kremlin pada Rabu (28/7/2021) mengatakan bahwa penilaian Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terhadap Rusia sebagai negara yang hanya memiliki senjata nuklir dan minyak sangat melenceng. Hal itu jelas menunjukkan kurangnya pengetahuan mereka tentang negara tersebut.

        Biden membuat pernyataan pada Selasa (27/7/2021) dalam pidato di mana dia memperingatkan bahwa jika AS berakhir dalam "perang penembakan nyata" dengan "kekuatan besar" itu bisa menjadi hasil dari serangan dunia maya yang signifikan di negara itu. Saat mengatakannya, biden menyoroti apa yang Washington melihat sebagai ancaman yang berkembang yang ditimbulkan oleh Rusia dan China.

        Baca Juga: Anak Buah Putin dan Biden Sepakat Bahas Pembicaraan Nuklir Usai Pertemuan Puncak

        Biden membual bahwa dinas intelijen AS lebih unggul dari rekan-rekan Rusia mereka dan mengatakan Putin memiliki "masalah nyata."

        "... Dia duduk di atas ekonomi yang memiliki senjata nuklir dan sumur minyak dan tidak ada yang lain. Tidak ada yang lain. Ekonomi mereka, apa? Terkecil kedelapan di dunia sekarang, terbesar di dunia? Dia tahu dia nyata masalah, yang membuatnya semakin berbahaya, menurut saya," kata Biden, dikutip laman Reuters, Kamis (29/7/2021).

        Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui kekuatan nuklir Rusia dan sektor minyak dan gasnya yang besar, tetapi membantah tuduhan Biden.

        "Mengklaim bahwa tidak ada hal lain di Rusia adalah salah," kata Peskov kepada wartawan. "Ini adalah pengetahuan yang salah dan kesalahpahaman tentang Rusia modern."

        Peskov mengatakan sepertinya Biden, yang memberikan pidato saat mengunjungi Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), telah menyesuaikan pesannya untuk komunitas intelijen negaranya dan ingin membuat kesan.

        Peskov mengatakan Amerika Serikat adalah penentang Rusia meskipun upaya untuk menormalkan hubungan sedang berlangsung. Pejabat senior AS dan Rusia memulai pembicaraan pada hari Rabu tentang stabilitas nuklir strategis. Baca selengkapnya

        "(Amerika Serikat) hampir tidak bisa disebut mitra. Ini lebih seperti lawan atau 'vis-a-vis'," kata Peskov. "Tetap saja fakta bahwa para ahli duduk di Jenewa hari ini adalah tanda positif."

        Peskov juga menolak tuduhan Biden bahwa Rusia sudah ikut campur dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat tahun 2022.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: