Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: Chan Tan Ching-fen, Janda Terkaya Pemilik Raksasa Properti Hong Kong

        Kisah Orang Terkaya: Chan Tan Ching-fen, Janda Terkaya Pemilik Raksasa Properti Hong Kong Kredit Foto: Unsplash/freestocks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Istri mendiang dari taipan properti Hong Kong Chan Tseng-His, Chan Tan Ching-fen telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Chan hari ini mengendalikan kepemilikan saham terbesar di Hang Lung Group.

        Meski demikian, operasional bisnis Hang Lung Group dijalankan oleh sulungnya, Ronnie, dan putranya Adriel menjadi direktur eksekutif grup pada akhir 2016.

        Saudara laki-laki Ronnie, Gerald, memimpin Morningside Group keluarga yang merupakan sebuah ekuitas swasta dan investor modal ventura. Chan Tan Ching-fen ditaksir memiliki kekayaan mencapai USD4,8 miliar (Rp69,4 triliun).

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Tse Ping, Klan Miliarder Terkuat di Asia, Tukang Obat Paling Sukses di China

        Sayangnya, kehidupan Chan cukup tertutup bahkan gambar dirinya tak ditemukan di internet. Tetapi, untuk diketahui Hang Lung Group adalah perusahaan induk investasi yang bergerak di bidang pengembangan properti untuk penjualan dan penyewaan, serta pengelolaan parkir mobil, properti, dan bisnis dry cleaning.

        Anak perusahaannya, Hang Lung Properties, adalah salah satu pengembang properti terbesar di Hong Kong, dan juga berinvestasi di pasar China Daratan. Pada 2018, Hang Lung Group berada di peringkat 1501 dalam daftar Forbes Global 2000.

        Hang Lung Group didirikan oleh Chan Tseng-His pada 13 September 1960. Bisnis ini sekarang menjadi salah satu pengembang real estat terbesar di Hong Kong. Selama 32 tahun pertama, Grup mengoperasikan bisnisnya utamanya di Hong Kong.

        Bisnis properti ini menjadi terkenal dengan mengembangkan kompleks perumahan terbesar di sepanjang Mass Transit Railway. Meski pasar Hong Kong mengalami keruntuhan selama awal 1980-an karena ketidakpastian kembalinya wilayah itu ke China, tetapi Hang Lung selamat dari gejolak tersebut.

        Properti investasinya pun terdiversifikasi, mulai dari pengembangan ritel dan perumahan hingga kompleks industri dan perkantoran.

        Pada tahun 1988, ia menguasai Parry Corporation di Australia. Pada 1 Januari 1991, Ronnie Chan, anak sulungnya mengambil alih sebagai ketua grup. Di bawah kepemimpinan Ronnie, bisnisnya terus berkembang ke China Daratan. Mulai dari Shanghai, grup ini terus memperluas bisnisnya ke bagian lain dari daratan seperti Shenyang, Jinan, Wuxi, Tianjin, Dalian, Kunming, dan Wuhan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: