Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gibran Protes, Orang Demokrat Maju: Saya Belain Pak Luhut!

        Gibran Protes, Orang Demokrat Maju: Saya Belain Pak Luhut! Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menampik tingginya kasus kematian Covid-19 yang dipaparkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

        Gibran menyatakan, kasus meninggal karena Covid-19 tidak seluruhnya warga Kota Solo. Sebab, banyak rujukan pasien dari wilayah Solo Raya. 

        Putra Sulung Presiden Jokowi itu mengatakan bahwa kasus Covid-19 di kotanya tidak setinggi yang disampaikan.  Baca Juga: Jangan Berlindung di Balik Demokrasi untuk Fitnah Moeldoko, Dia Itu Arif dan Bijaksana

        Dilansir dari Terkini.id, Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik pun ikut menanggapi bahwa dalam persoalan perbedaan data ini. Kali ini, ia menyatakan membela Menteri Luhut. Baca Juga: Luhut Berpesan: Banyak Belajar dari Negara Maju, Jangan Lupa Pulang!

        “Kali ini saya bela Pak Luhut,” katanya melalui akun Twitter RachlanNashidik pada Minggu, (31/7/ 2021).

        Rachland menegaskan kepada Gibran bahwa ini adalah masa pandemi di mana kematian tidak memilih tempat.

        Oleh sebab itu, ia tidak menerima pernyataan Gibran bahwa data yang diberikan Luhut itu bercampur dengan warga dari kota lain.

        “Lalu kenapa bila korban berasal dari kota lain? Dia tak berhak dapat perawatan di Solo?” kata Rachland.

        “Kematiannya tidak diakui dan tidak dicatat sebagai korban? Nyawa rakyat kok dipake bahan pokrol,” tambahnya.

        Cuitan Rachland Nashidik menyindi Gibran Rakabuming Raka, dan membela Mentri Luhut. [Twitter]

        Sebelumnya, tingginya kasus Covid-19 dan angka kematian Kota Solo menjadi sorotan Koordinator PPKM, Luhut.

        Menanggapi itu, Gibran sebagai Wali Kota mengaku telah memberi klarifikasi langsung kepada Luhut.

        “Angka kematiannya tinggi tapi pasiennya bukan dari Solo semua, itu lho. BOR (Bed Occupancy Rate) tinggi tapi pasien bukan dari Solo semua. Sudah saya jelaskan data-datanya seperti apa,” jelasnya pada Kamis, 29 Juli 2021. 

        Namun, putra Presiden Joko Widodo itu tak memberi detail perbandingan angka kematian warga Solo dengan warga luar Solo.

        “Yang jelas tidak setinggi yang dipaparkan Pak Luhut kemarin dan sudah saya jelaskan ke Pak Luhut kok. Kemarin ada tim yang ke sini, asesmen, clearsemua,” ungkapnya.

        Gibran juga mengungkaplan bahwa Luhut Binsar Pandjaitan telah merespons baik penjelasannya.

        Ia sendiri pun memahami kondisi ini sebab Rumah Sakit memang tidak boleh memilih pasien berdasarkan asal daerah.

        “(Responsnya) Sudah cukup jelas. Yang jelas kan rumah sakit harus menerima semua pasien dan itu nggak masalah buat saya. Artinya kita dipercaya sama orang,” kata Gibran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: