Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sakit Jiwa! Cat Pesawat Aja Diributin, Kalau Chat Bandar Sabu Apalagi Chat Mesum Baru Masalah

        Sakit Jiwa! Cat Pesawat Aja Diributin, Kalau Chat Bandar Sabu Apalagi Chat Mesum Baru Masalah Kredit Foto: Instagram/Teddy Gusnaidi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Politisi Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi tampak kesal dengan pihak-pihak yang mempermasalahkan pengecatan ulang pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2.

        Diketahui sebelumnya, kabar pengecatan pesawat jenis BBJ 2 ini berwarna dominan biru putih dilontarkan Pengamat penerbangan Alvin Lie.   Baca Juga: Pesawat Jokowi Ganti Jadi Merah, Sekalian Pasang Logo Banteng Nggak? Ocehan Netizen Menohok!

        Bahkan mantan anggota Ombudsman RI ini juga sampai membongkar biaya pengecatan ulang pesawat tersebut menelan biaya sebesar USD 100 ribu hingga 150 ribu. Nilai itu setara dengan Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp2,1 miliar.

        Karena hal itu, Teddy pun mengatakan orang-orang yang mempermasalahkan rencana tersebut seperti orang yang sakit jiwa.

        "Sakit jiwa.. ," cuitnya dalam akun Twitternya, Rabu (4/8/2021).

        Lanjutnya, ia menilai orang seperti ini tidak punya kerjaan sehingga mempermasalahkan hal tersebut.

        "Cat pesawat aja dipermasalahkan," ujarnya. Baca Juga: Pendukung Anies Teriaki Pedas Pendukung Jokowi, Dasar Dosen Bajingan, Muslim Selalu..

        Menurutnya, yang seharusnya menjadi masalah adalah kalau chat bandar sabu atau chat mesum.

        "Yang masalah itu kalau chat bandar sabu atau chat mesum," tukasnya.

        Adapun sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Heru Budi Hartono, membenarkan rencana pengecatan pesawat Kepresidenan.

        "Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).

        Heru menuturkan pengecatan Pesawat BBJ 2 telah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Adapun proses pengecatan sendiri kata Heru, merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

        "Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ucap dia dilansir Suara.com.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: