Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor, Investasi, dan Konsumsi Bikin Ekonomi Kembali Positif

        Ekspor, Investasi, dan Konsumsi Bikin Ekonomi Kembali Positif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perekonomian Indonesia pada triwulan II 2021 mencatat pertumbuhan positif untuk pertama kali sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, sebesar 7,07% (yoy). 

        Kinerja tersebut melanjutkan perbaikan yang telah terjadi hingga triwulan I 2021 dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak triwulan IV 2004 (7,16%, yoy). Pertumbuhan ini telah menyebabkan nilai PDB riil pada triwulan II telah melampaui nilai PDB riil pada triwulan IV 2019, sebelum terjadinya pandemi Covid-19. 

        "Perbaikan ekonomi ditopang oleh kinerja positif seluruh komponen permintaan dan lapangan usaha (LU)," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (5/8/2021). Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07%, Tertinggi Sejak 2004

        Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi pada triwulan II 2021 terutama didorong oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi Pemerintah. Pada triwulan II 2021, ekspor tumbuh sangat tinggi sebesar 31,78% (yoy) didukung oleh kenaikan permintaan negara mitra dagang utama. 

        "Konsumsi rumah tangga untuk pertama kalinya tercatat tumbuh positif sejak triwulan II 2020 sebesar 5,93% (yoy), jauh membaik dari kinerja triwulan I 2021 (-2,22%, yoy)," paparnya.

        Menurut Erwin, peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut sejalan dengan perbaikan mobilitas masyarakat, berlanjutnya stimulus termasuk relaksasi program PPnBM dan kebijakan makroprudensial, serta pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional. Kinerja investasi mulai tercatat positif sebesar 7,54% (yoy), terutama ditopang oleh perbaikan investasi nonbangunan.

        Sementara itu, konsumsi Pemerintah tumbuh tinggi sebesar 8,06% (yoy), didorong oleh akselerasi realisasi stimulus fiskal dalam bentuk belanja barang dan belanja modal, khususnya terkait program PEN, serta belanja pegawai. Sejalan peningkatan ekspor dan permintaan domestik, impor juga tumbuh tinggi sebesar 31,22% (yoy). Baca Juga: Pak Jokowi, Ini Patut Dirayakan? Bapak Emang Sukses Selamatkan Ekonomi, Tapi Terjungkal..

        Dari sisi lapangan usaha (LU), seluruh LU mencatatkan pertumbuhan positif. Pada triwulan II 2021, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. 

        "Secara spasial, perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, dan Kalimantan," ungkap Erwin.

        Ke depan, untuk mendorong perbaikan ekonomi, Bank Indonesia terus meningkatkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan instansi terkait, termasuk melalui koordinasi kebijakan moneter–fiskal, kebijakan peningkatan ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan, di tengah berlanjutnya akselerasi pelaksanaan vaksin dan penerapan protokol kesehatan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: