Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transaksi Daring Meningkat Pesat, Tokopedia Masih Jadi Raja E-Commerce di Indonesia.

        Transaksi Daring Meningkat Pesat, Tokopedia Masih Jadi Raja E-Commerce di Indonesia. Kredit Foto: Tokopedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokopedia merupakan platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi masyarakat di Indonesia. Setiap bulannya, Tokopedia dikunjungi 132,8 juta kali. Hal ini berdasarkan Data Similarweb periode Januari-Juni 2021.Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli, masing-masing secara berurutan menempati peringkat 2 hingga 5.

        Similarweb mencatat bahwa Shopee mengantongi kunjungan bulanan 116 juta kali. Sementara itu Bukalapak 28,9 juta kali dikunjungi setiap bulannya. Pengunjung bulanan Lazada mencapai 25,69 juta kali, dan Blibli dengan 17,98 juta kunjungan pada periode yang sama.

        Pada periode Januari-Maret 2021, Similarweb juga mencatat Tokopedia sebagai platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Tanah Air. Setiap bulannya, Tokopedia dikunjungi 126,4 juta kali.

        Baca Juga: Sambut Ultah ke-12, Tokopedia Kuatkan Inisiatif Hyperlocal Demi Dukung UMKM Indonesia

        Di sisi lain, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli, masing-masing secara berurutan menempati peringkat 2 hingga 5. Shopee dengan kunjungan bulanan 117 juta kali, Bukalapak 31,27 juta kali, Lazada 28,2 juta kali, dan Blibli 18,52 juta kali dikunjungi setiap bulannya.

        Berkaitan dengan monthly unique visitors (MUV) atau pengunjung unik setiap bulan periode Januari-Maret 2021, peringkat 1-5 ditempati oleh Tokopedia dengan 38,93 juta MUV, Shopee 35,75 juta MUV, Bukalapak 12,83 juta MUV, Lazada 11,22 juta MUV, dan Blibli dengan 9,642 juta MUV.

        Tokopedia pada periode April-Juni 2021 pun tetap menunjukkan kepemimpinannya. Menurut data Similarweb April-Juni 2021, Tokopedia juga menjadi platform e-commerce di Indonesia yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Similarweb mencatatkan bahwa setiap bulannya, Tokopedia dikunjungi 139,2 juta kali. Meningkat 12,8 juta dibandingkan data Januari-Maret 2021.

        Baca Juga: Belanja Daring Jadi Tren, Transaksi E-Commerce Meroket 63,36% Jadi Rp186,75 Triliun

        Di sisi lain, Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli, masing-masing secara berurutan menempati peringkat 2 hingga 5. Shopee tercatat mengantongi kunjungan bulanan 115 juta kali, turun 2 juta dibandingkan data Januari-Maret 2021. Bukalapak 26,54 juta kali dikunjungi setiap bulannya, turun 4,73 juta dibandingkan data Januari-Maret 2021.

        Jumlah pengunjung bulanan Lazada 25,19 juta, turun 3,01 juta dibandingkan data Januari-Maret 2021. Terakhir ada Blibli dengan 17,44 juta kali dikunjungi setiap bulannya, turun 1,08 jutadibandingkan data Januari-Maret 2021.

        Berkaitan dengan MUV periode April-Juni 2021, peringkat 1-5 ditempati oleh Tokopedia dengan 42,98 juta MUV, Shopee 34,95 juta MUV, Bukalapak 10,91 juta MUV, Lazada 9,938 juta MUV, dan Blibli dengan 9,001 juta MUV.

        Adapun traffic share April-Juni 2021, peringkat 1-5 ditempati juga ditempati oleh Tokopedia sebesar 27,68 persen, Shopee 22,86 persen, Bukalapak 5,28 persen, Lazada 5,01 persen dan Blibli 3,47 persen.

        Tingginya minat masyarakat mengunjungi dan berbelanja daring tersebut mendorong peningkatan nilai transaksi e-commerce sepanjang semester I-2021 yakni sebesar 63,4 persen menjadi Rp186,7 triliun. Bahkan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan hingga akhir tahun 2021 transaksi e-commerce dapat meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp395 triliun.

        Gubernur BI, Perry Warjiyo, belum lama ini mengatakan, peningkatan transaksi ini banyak dilakukan oleh pedagang ritel yang juga merupakan UMKM. Peningkatan transaksi e-commerce tersebut menjadi cerminan bahwa digitalisasi UMKM sangat penting, apalagi mengingat ekonomi dan keuangan digital di tengah COVID-19 tumbuh sangat cepat.

        Selain itu, ia menjelaskan mayoritas e-commerce saat ini sudah banyak yang memakai uang elektronik dalam transaksi pembayarannya.

        Adapun untuk transaksi uang elektronik pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 41 persen mencapai Rp132 triliun, sehingga keseluruhan tahun diperkirakan mencapai Rp278 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: