Fantastis! Warren Buffett Buyback Banyak Saham Senilai Rp181 Triliun!
Berkshire Hathaway dari Warren Buffett sempat mengalami paruh pertama tahun 2020 yang menyedihkan karena pandemi Covid-19. Tetapi karena pasar saham dan ekonomi telah pulih, nasib konglomerat besar Oracle of Omaha ini pun jauh membaik.
Dilansir dari CNN Business di Jakarta, Selasa (10/8/21) Berkshire melaporkan pendapatan kuartal kedua yang kuat pada hari Sabtu. Laba keseluruhan mencapai USD28,1 miliar (Rp404 triliun) pada kuartal kedua, naik 7% dari periode yang sama tahun lalu.
Dan laba bersih Berkshire untuk paruh pertama tahun 2021 mencapai USD39,8 miliar (Rp573 triliun), membalikkan kerugian USD23,5 miliar (Rp338 triliun) dalam enam bulan pertama tahun 2020.
Baca Juga: Jangan Asal Beli Saham, Ini 3 Prinsip Dasar Investasi Warren Buffett, Investor Pemula Wajib Baca!
Laba operasional juga rebound tajam. Perusahaan membukukan laba operasi sebesar USD6,7 miliar (Rp96 triliun) pada kuartal kedua, melonjak 21% dari tahun lalu.
Namun Buffett yang memiliki kekayaan bersih hampir USD105 miliar (R01.512 triliun) terus berhati-hati. Berkshire memiliki tumpukan uang tunai yang tumbuh lebih besar karena Berkshire mencari lebih banyak peluang investasi. Perusahaan memiliki USD144,1 miliar (Rp2.075 triliun) pada neraca akhir Juni, naik dari USD138,3 miliar pada Desember.
Meskipun Buffett terkenal karena melakukan investasi yang cerdas di perusahaan-perusahaan blue chip Amerika seperti Apple, Coca-Cola dan American Express, Berkshire baru-baru ini membelanjakan sahamnya sendiri.
Perusahaan mengungkapkan bahwa mereka membeli kembali USD6 miliar (Rp86,4 triliun) sahamnya pada kuartal kedua. Mereka telah membeli kembali USD12,6 miliar (Rp181 triliun) saham Berkshire sepanjang tahun ini.
Buyback saham adalah investasi yang bagus akhir-akhir ini. Saham saham B Berkshire yang lebih terjangkau, yang diperdagangkan sekitar USD285 serta berada di S&P 500, naik 23% tahun ini mengungguli pasar yang lebih luas. Saham A perusahaan diperdagangkan masing-masing sekitar USD430.000.
Namun, Buffett telah lama berbicara tentang keinginan untuk melakukan satu lagi akuisisi jumbo untuk memperluas portofolio aset perusahaan. Padahal, Berkshire baik-baik saja dengan apa yang sudah dimilikinya.
Bisnis kereta api, utilitas, dan energi Berkshire adalah pemenang besar pada kuartal kedua, membukukan lonjakan 28% dalam pendapatan operasional. Berkshire memiliki rel kereta api Burlington Northern Santa Fe dan perusahaan utilitas PacifiCorp dan MidAmerican Energy.
Unit bisnis lain perusahaan mulai dari Dairy Queen dan See's Candies hingga baterai Duracell, cat Benjamin Moore, dan pakaian dalam Fruit of the Loom.
Sebagai tanda pentingnya bisnis ini bagi Berkshire, perusahaan mengumumkan pada bulan Mei bahwa Wakil Ketua Berkshire yang bertanggung jawab atas operasi non-asuransi perusahaan, Greg Abel akan menggantikan Buffett yang akan pensiun sebagai CEO Berkshire. Wakil kKtua Berkshire lainnya, Greg Abel menjalankan unit asuransi besar perusahaan yang mencakup raksasa asuransi mobil dan rumah Geico.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: