Semoga Mbak Puan Nggak Panas Dengernya! Mau Sebanyak Apapun Balihonya, Nggak Bakal Mendongkrak!
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga ikut mengomentari bercecerannya baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani di berbagai daerah.
Terkait itu, pihaknya menilai dengan banyaknya baliho Puan, tidak akan mendongkrak elektabilitas putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2024 mendatang. Baca Juga: Cucu Nabi Senggol Muka Mbak Puan dan Mas AHY yang Berceceran di Mana-Mana, Nafsu Politiknya..
“Jadi, sebanyak apapun foto Puan di baliho, tidak akan dapat mendongkrak elektabilitasnya,” ujarnya, seperti dilansir Pojoksatu.id, Selasa (10/8/2021).
Menurut dia, seharusnya Puan tidak perlu lagi kampanye melalui baliho, karena sudah mempunyai posisi strategis menjadi Ketua DPR.
“Karena itu, Puan idealnya tidak memerlukan lagi baliho untuk memperkenalkan dirinya agar dikenal oleh publik,” tuturnya. Baca Juga: Anies Paling Banyak Diserang, Puan Makin Populer Tapi Jadi Sasaran Sindiran
Sebagai informasi, baliho Puan Maharani telah menyebar di berbagai daerah. Dalam baliho tersebut terdapat tulisan 'Kepak Sayap Kebhinekaan'.
PDI Perjuangan menjelaskan makna tulisan “Kepak Sayap Kebhinnekaan” yang tertera di billboard dan baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menjelaskan, kepak sayap diasosiasikan sebagai burung Garuda.
“Burung yang terbang pasti ada kerjasama sayap kiri dan kanan, kepaknya berirama. Seandainya Burung Garuda, disana ada Bhinneka Tunggal Ika”. Kebhinnekaan maknanya persatuan. Kita terdiri dari berbagai suku bangsa, bagaimana kebhinnekaan hidup dengan kerjasama,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterimah SuaraJawaTengah.id, Jumat (6/8/2021).
Menurut dia, billboard Puan Maharani yang terpasang juga ada yang bertuliskan sosialisasi untuk pencegahan Covid-19.
Bambang mengatakan, billboard bergambar Puan Maharani dan bertuliskan “Kepak Sayap Kebhinnekaan” tersebut rencananya dipasang selama dua bulan. Yaitu tanggal 15 Juli hingga 15 September 2021. Namun dalam praktiknya akan ada yang terpasang selama tiga bulan.
“Sebab di lapangan ada (penyewaan billboard) yang tidak mau memberi diskon biaya, tapi diberi tambahan waktu pemasangan,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil