Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mark Cuban Angkat Bicara Soal RUU Infrastruktur Baru, Khawatir Aturan Ketat untuk Bisnis Kripto

        Mark Cuban Angkat Bicara Soal RUU Infrastruktur Baru, Khawatir Aturan Ketat untuk Bisnis Kripto Kredit Foto: Twitter/build_credit
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Para pemimpin di industri kripto terus angkat bicara saat RUU infrastruktur bipartisan sebesar 1 triliun dolar. RUU ini dikenal karena menerapkan aturan yang lebih ketat pada bisnis kripto dan memperluas persyaratan pelaporan untuk broker. Diketahui RUU ini telah lolos ke Senat Amerika Serikat.

        Investor miliarder dan pendukung Bitcoin (BTC) Mark Cuban adalah salah satunya. Ia mengatakan kepada The Washington Post selama akhir pekan, sebelum RUU tersebut secara resmi disahkan Senat, Kuba menarik paralel antara pertumbuhan kripto dengan kebangkitan e-commerce dan internet secara umum.

        Baca Juga: Asosiasi Australia: Pemerintah Masih Abai Pada Ruang Kripto dan Regulasinya

        “Mematikan mesin pertumbuhan ini sama dengan menghentikan e-commerce pada tahun 1995 karena orang takut akan penipuan kartu kredit. Atau mengatur pembuatan situs web karena beberapa orang awalnya mengira itu rumit dan tidak mengerti akan seperti apa nantinya,” kata Mark Cuban.

        Cuban adalah pendukung vokal untuk kripto dan keuangan terdesentralisasi. Pemilik ‘Dallas Mavericks’ ini dikenal karena memungkinkan Mavs menerima pembayaran Bitcoin, Ether (ETH) dan Dogecoin (DOGE) untuk tiket dan barang dagangan.

        Dia juga berpendapat pada bulan Mei bahwa harga aset kripto semakin mencerminkan utilitas dan permintaan nyata dan bahwa hari itu pada akhirnya akan tiba ketika kripto matang sampai-sampai orang bertanya-tanya bagaimana bisa hidup tanpanya.

        Pada Selasa pagi, Senat AS meloloskan RUU kontroversial dengan suara 69-30. Fokus utama RUU tersebut adalah sekitar 1 triliun dolar dalam pendanaan untuk jalan, jembatan, dan proyek infrastruktur utama.

        Namun, RUU tersebut menimbulkan kekhawatiran serius di komunitas kripto, karena akan menerapkan aturan yang lebih ketat pada bisnis kripto, memperluas persyaratan pelaporan untuk broker, dan mengamanatkan bahwa transaksi aset digital senilai lebih dari 10.000 dolar dilaporkan ke Internal Revenue Service.

        Senator Pat Toomey, yang termasuk di antara anggota parlemen yang telah menulis amandemen RUU infrastruktur untuk mengecualikan perusahaan kripto tertentu dari persyaratan pelaporan untuk broker, mengatakan undang-undang baru memberlakukan perintah yang tidak berguna.

        “Mandat pelaporan pajak cryptocurrency yang sangat cacat, dan dalam beberapa kasus tidak dapat dijalankan. yang mengancam inovasi teknologi masa depan,” kata Pat Toomey.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: