Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buset Tajirnya Gak Ada Obat! Elon Musk Jadi CEO dengan Gaji Termahal Sepanjang Sejarah Dunia

        Buset Tajirnya Gak Ada Obat! Elon Musk Jadi CEO dengan Gaji Termahal Sepanjang Sejarah Dunia Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tak cukup menjadi orang terkaya ketiga di dunia, Elon Musk sang pendiri Tesla dan SpaceX kini dinobatkan sebagai CEO dengan bayaran termahal di dunia. Dalam satu tahun, Musk digaji hingga puluhan triliun rupiah alias Rp95 triliun. Per bulannya, Musk mendapat Rp8 triliun!

        Berdasarkan Bloomberg Pay Index, yang dikutip di Jakarta, Kamis (12/8/21) Musk sejak tiga tahun lalu menggaet status CEO dengan gaji paling mahal dalam sejarah dunia.

        Baca Juga: Lobi-Lobi NASA, Elon Musk Tawarkan Bantuan Bikin Baju Astronot Senilai Rp14 Triliun!

        Dalam indeks yang dikeluarkan Bloomberg, setidaknya ada 15 CEO perusahaan seperti Musk yang mendapatkan penghargaan senilai USD100 juta (Rp1,4 triliun) tahun lalu. Nilainya naik tiga kali lipat dari 3 tahun sebelumnya, saat Elon Musk pertama kali mendapatkan gelar tersebut.

        Berdasarkan data, Elon Musk digaji USD6,6 miliar satu tahun atau setara Rp95 triliun. Selain Musk, di posisi kedua gaji CEO terbesar ditempati oleh Mike Pykosz, CEO Oak Street Health bergaji USD568 juta atau setara Rp8,1 triliun. Oak Street Health adalah jaringan pusat perawatan primer untuk orang dewasa dan manula di Medicare.

        Sayangnya, banyak kritik bermunculan akibat itu. Sebagaimana diketahui, isu kesenjangan si miskin dan si kaya di Amerika Serikat tengah panas-panasnya. Beberapa opini menyebut lebih besar dalam seabad. Ini pun membuat keadaan semakin miris akibat banyaknya orang yang jatuh ke dalam jurang kemiskinan di tengah pandemi Covid-19 yang tak berkesudahan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: