Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kipas-kipas Duit! Dana Ventura Milik Telkom Berhasil Raih Pendanaan Senilai US$40 juta

        Kipas-kipas Duit! Dana Ventura Milik Telkom Berhasil Raih Pendanaan Senilai US$40 juta Kredit Foto: Unsplash/Viascheslav Bublyk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Arise, entitas joint venture capital untuk pendanaan startup tahap awal yang berfokus di Asia Tenggara yang merupakann cabang investasi Telkom Group yang berkolaborasi dengan kolaborasi antara MDI Ventures mengumumkan penutupan perdana akan dana teknologi debutnya yang bernilai 40 juta dolar.

        Pendanaan ini dipimpin bersama oleh Aldi Adrian Hartanto dari MDI Ventures dan Hans de Back dari Finch Capital. Turut bergabung dalam pendanaan ini adalah beberapa investor korporat pihak ketiga, family offices, dan High Net Worth Individuals, termasuk di dalamnya adalah Metrodata Electronix (IDX: MDTL), perusahaan publik TIK raksasa di Indonesia.

        Pada akhir tahun 2020, MDI Ventures bermitra dengan Finch Capital untuk mendirikan Arise dengan target aset kelolaan sebesar 40 juta dolar. Kemitraan ini dibangun dengan tujuan untuk mendukung generasi baru pendiri startup teknologi di Asia Tenggara.

        Baca Juga: Aruna, Startup Perikanan Raih Pendanaan Rp500 Miliar

        Arise memiliki fokus utama pada startup-startup di tahap pasca-seed dan pra-seri A, dengan tawaran pendanaan mulai dari 250 ribu dolar hingga 3 juta dolar per putaran berikut dengan pendanaan berkelanjutan di seri-seri berikutnya dan jaringan go-to-market yang strategis.

        Tim Arise memanfaatkan pembelajaran dan pengalaman yang dimiliki di Silicon Valley, Eropa, Korea Selatan, Singapura, dan Indonesia selama dekade terakhir. Arise bertujuan untuk mendukung 25 “bisnis nyata” yang membangun teknologi-teknologi menarik di wilayah Asia Tenggara selama tiga tahun ke depan.

        Awal tahun ini, Finch Capital, yang berfokus pada pasar Eropa dan Asia Tenggara, mengumumkan penutupan perdana pada European Fund ketiganya (sebesar 150 juta euro) pada perusahaan-perusahaan fintech dan startup AI yang memiliki pertumbuhan tinggi.

        Sementara itu mitranya, MDI Ventures, dengan aset kelolaan senilai 830 juta dolar, memberikan berbagai peluang kepada startup yang didukungnya untuk terhubung dengan Telkom Group di Indonesia, dengan jaringan bisnis seperti telekomunikasi, multimedia, properti, layanan keuangan, dan bisnis-bisnis badan usaha milik negara lainnya.

        Baca Juga: HappyFresh Raih Pendanaan Seri D 65 Juta Dolar AS

        Berbasis di Indonesia, Arise berupaya membantu mengatasi kesenjangan pendanaan regional yang semakin meluas, terutama untuk perusahaan teknologi tahap awal. Arise juga bertujuan untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang kerap dihadapi oleh para pendiri bisnis di tahap pra-seri A yang rentan dengan resiko. Arise tidak hanya sekedar mengeluarkan dana ke startup yang sudah terbentuk saja, tetapi juga menyasar pendanaan kepada startup sejak dini, bahkan sebelum para pendiri sepenuhnya memantapkan ide dan tim mereka. Hal ini menjadikan posisiArise sebagai mitra strategis dengan membuka akses ke mitra go-to-market melalui jaringan LP perusahaannya, menjembatani informasi asimetris pada model bisnis yang telah divalidasi secara global, dan mendukung pendanaan lanjutan melaluidana afiliasinya (MDI Ventures, Centauri Fund, dll).

        “Meskipun dalam dekade terakhir ini terdapat peningkatan yang signifikan akan jumlah founders yang berkualitas, alokasi kapital yang tidak proporsional membuat para founder kesulitan mendapatkan investasi, terutama di saat adanya perlambatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara,” jelas Aldi Adrian Hartanto, Managing Partner dari Arise, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (12/8/2021).

        Meenuturnya, banyak dari founders ‘generasi berikutnya’ ini yang datang dengan pengalaman dari perusahaan ‘unicorn’ dan ‘centaur’ teknologi lokal yang sudah mapan, dan mereka mengerti bagaimana caranya menumbuhkan usaha teknologi di pasar lokal.

        “Namun, mereka belum benar-benar punya nama dan masih membutuhkan dukungan lebih lanjut dalam mempercepat kesesuaian produk pada pasar, memvalidasi ide, lalu selanjutnya untuk menggalang pendanaan putaran seri A yang tepat,” ucapnya.

        Startup yang didanai oleh Arise diberikan jalur untuk menerima investasi pada tahap perkembangan selanjutnya, hingga dapat mencapai exit (misalnya IPO atau M&A). Arise memberikan jalan yang jelas bagi perusahaan teknologi untuk memvalidasi, tumbuh, dan berkembang, yang sejalan dengan komitmen MDI Ventures untuk menghidupkan kembali ekosistem teknologi yang sehat yang mendukung startup mulai dari saat terbentuknya ide hingga pra-IPO dan seterusnya.

        Budi Setyawan Wijaya selaku Direktur Strategic Portfolio TelkomGroup berharap Arise dapat mengisi kekosongan antar Fund yang dimiliki MDI. “Sehingga pihaknya dapat terus berkomitmen untuk mengawal pendanaan startup dari mulai seed sampai dengan Unicorn,” tambahnya.

        Sementara itu, Managing Partner dari Finch Capital,Hans De Back mengungkapkan bila pihaknya telah melihat banyak perusahaan tahap-awal berjuang untuk mengakses pasar yang tepat, yang kemudian tercermin dari kurangnya daya tarik mereka.

        “Peran kami adalah untuk memecahkan masalah ini dengan cara memberikan jalan go-to-market secara langsung dalam bentuk kolaborasi dengan jaringan mitra perusahaan kami, contohnya Metrodata dan perusahaan portofolio kami lainnya. Dengan cara ini, kami dapat memungkinkan perusahaan untuk tumbuh lebih cepat dan menyiapkannya lebih kuat untuk pendanaan seri A,” terang Hans.

        Baca Juga: Investasi Bisnis Digital TelkomGroup Berbuah Manis, Kredivo Umumkan Rencanan jadi Perusahaan Publik

        Untuk mendorong tercapainya kesuksesan jangka panjang suatu startup, tim dan LP strategis Arise hadir dengan tiga strategi yang didasari oleh tesis global yang sudah terbukti dan eksekusi di level lokal yang strategis. Arise secara proaktif mencari calon-calon founder kelas dunia, kemudian bersama-sama membangun perusahaan sambil secara bersamaan mencari masalah-masalah yang dapat dipecahkan oleh perusahaan tersebut dalam lingkup jaringan LP-nya.

        Sebelum menerima modal dari Arise, startup juga akan memiliki opsi untuk masuk ke inkubator Indigo Nation Telkom. Di sana, startup diharapkan dapat menemukan bisnis model yang dapat diulang dan terukur, kemudian mendapatkan manfaat dari jaringan LP milik Arise yang luas beserta ekosistem teknologi Arise di Eropa, Asia, dan Silicon Valley.

        Dengan penutupan perdana ini, Arise kini tengah dalam proses mengeksekusi investasi baru. Arise menargetkan setidaknya akan melakukan lima investasi lagi hingga akhir 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: