Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cerita Menarik di Balik ‘Dibajaknya’ Iwan Fals dalam Kampanye ‘Bersatu untuk Merdeka’

        Cerita Menarik di Balik ‘Dibajaknya’ Iwan Fals dalam Kampanye ‘Bersatu untuk Merdeka’ Kredit Foto: Indosat Ooredoo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keterlibatan Iwan Fals sebagai musisi senior yang terlibat dalam pembuatan video kampanye "Bersatu untuk Merdeka" bermula dari keisengan Head if Brand Management and Strategy Indosat Ooredoo, Fahroni Arifin, saat meminta Baskara Putra untuk mengajak Iwan Fals dapat berkolaborasi bersama musisi muda seperti Rendy Pandugo, Petra Sihombing, dan Baskara Putra.

        Baskara Putra yang memiliki nama panggung Hindi semula sempat pesimis menerima tantangan Fahroni untuk mengajak Iwan Fals agar turut terlibat dalam proses produksi video kampanye "Bersatu untuk Merdeka". Tak disangka, ajakan Baskara Putra disambut baik oleh Iwan Fals.

        Baca Juga: Jelang HUT Indonesia ke-76, IM3 Ooredoo Kampanyekan 'Bersatu untuk Merdeka'

        "Beberapa follower saya bilang kalau Gerai Online punya fans, kalau Om Iwan Fals punya umat yang menjadikannya imam besar bagi mereka. Beliau adalah legenda yang menjadi panutan bagi lintas generasi. Saya juga tumbuh dengan lagu-lagunya," ujar Fahroni Arifin dalam peluncuran Gerai Online Indosat Ooredoo, Kamis (12/8/2021).

        Dengan bergabungnya Iwan Fals bersama 3 musisi muda lainnya, kata Fahroni, akan melengkapi makna persatuan yang seharusnya dalam proses kreatif kampanye, juga melibatkan lintas generasi. Sebab, perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak membedakan pahlawan berdasarkan umur dan gender.

        Selain itu, selama pandemi Covid-19 yang berlangsung setahun lebih ini, makin susah ditemukan kolaborasi proses kreatif musik yang melibatkan musisi senior dengan musisi muda. Hal ini disebabkan makin berkurangnya kegiatan-kegiatan konser yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

        "Kemarin waktu sudah mau syuting PPKM mau diperpanjang dan rencana itu bubar untuk menggunakan lokasi ini itu berubah. Akhirnya, rumah Om Iwan Fals menjadi salah satu spot pengambilan gambar," ujarnya.

        Baskara Putra bercerita sejak awal konsep kampanye yang dipikirkannya adalah mengandung pesan yang baik. Termasuk, memuat ajakan agar masyarakat terdampak Covid-19 dapat lebih mawas diri dengan keadaan. Karena itu, digunakanlah lagu "Satu-satu" karya Iwan Fals.

        Sementara itu, Petra Sihombing berperan untuk mengaransemen ulang lagu ciptaan Iwan Fals. Selama proses produksi yang dikerjakan di studio Iwan Fals, Petra Sihombing menahkodainya di ruang engineer. Meski selama produksi, Petra menunjukan ketenangannya, Baskara sempat meledeknya bahwa di balik ketenangannya menyimpan ketegangan yang luar biasa.

        "Lagu 'Satu-satu' itu sakral dan dikasih kepercayaan Om Iwan mau dipegang dan diaransemen ulang, jadi kebayang sih beratnya Petra gimana untungnya deliver dan kita puas dengan hasilnya," ungkapnya.

        Hingga sesi take vocal selesai, Baskara sempat mendengar ujaran ajakan Petra dan Rendy agar pensiun menyanyi setelah mendengar suara Iwan Fals yang sedang proses isolasi ketika Petra akan memutar ulang suara Iwan Fals, dengan nada mengintimidasi Baskara perihal tingginya kualitas vokal Iwan Fals.

        "Karena suaraku bersebelahan dengan Om Iwan dan njomplang banget," ujar Baskara sembari tertawa mengenang proses produksi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: