Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heran Aksi Jokowi Bagikan Bansos Langsung, Padahal Presiden Tapi Malah Berantakan: Memalukan!

        Heran Aksi Jokowi Bagikan Bansos Langsung, Padahal Presiden Tapi Malah Berantakan: Memalukan! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Sosiologi Bencana dari Nanyang Technological University atau NTU Singapura, Sulfikar Amir mengaku heran dengan langkah Presiden Joko Widodo yang membagikan bansos secara langsung di terminal Grogol.

        Menurutnya pembagian bansos langsung yang diberikan Jokowi menunjukan ketidakmampuan pemerintah dalam hal penyaluran untuk masyarakat terdampak Covid-19.

        Baca Juga: Presiden Bagi-bagi Sembako Picu Kerumunan, PA 212 Serukan Tangkap Jokowi: Kalau Tidak Rizieq Bebas

        "Kenapa dia harus turun tangan, hanya untuk menunjukkan bahwa dia sendiri itu tidak mampu mengurusi itu," kata Sulfikar saat dihubungi Suara.com, Kamis (12/8/2021).

        Pembagian bansos tersebut diketahui menimbulkan kerumunan. Sulfikar menilai langkah Jokowi yang membagikan langsung itu cukup memalukan. Bahkan pembagian bansos tersebut tidak teratur.

        "Jadi menurut saya ini cukup memalukan sebagai sesorang presiden yang turun tangan dan kemudian ternyata hasilnya juga lebih berantakan sih. Artinya ini refleksi dari bagaimana buruknya pengelolaan bantuan sosial di negeri ini," ujar dia

        Seharusnya lanjut Sulfikar, pembagian bansos dapat dikelola dengan lebih baik melalui kementerian terkait. Sehingga Jokowi sebagai kepala negara tak perlu membagikan secara langsung bansos kepada masyarakat.

        "Karena ini kan sesuatu yang sebenarnya bisa dikelola dengan lebih baik ya, ada kementerian khusus, ada menterinya ada pegawainya, ada birokrat nya ada ASN yang lain sebagainya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa mengelola itu dengan baik," tutur dia.

        Tak hanya itu, dia menyebut aksi bagi-bagi bansos bukan kali pertama dilakukan Jokowi, melainkan sudah pernah dilakukan sebelumnya.

        "Walaupun tahun lalu lebih kasar lagi karena bansosnya dibuang dari kaca mobil. Jadi sekarang mungkin agak lebih teratur, jadi mobil gede yang berhenti lagi bagi-bagikan, tapi begitu presiden pergi antriannya berantakan," katanya.

        Lebih lanjut, Sulfikar tak mengerti dengan logika Jokowi yang membagikan bansos ke masyarakat secara langsung.

        "Padahal kan dia Presiden, orang paling berkuasa di republik ini. Dia bisa menyuruh siapa untuk melakukan itu dengan baik," ucapnya.

        Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mendatangi terminal Grogol, Jakarta Barat untuk membagi-bagikan sembako kepada masyarakat, Selasa (10/8) kemarin.

        Pantauan Suara.com di lokasi, Jokowi tiba sekitar pukul 16.12 WIB. Namun saat tiba, ia tidak turun dari mobil.

        Masyarakat pun hanya bisa melihat dari jauh sambil meneriaki memanggil-manggil namanya. Dari dalam mobil Jokowi melambaikan tangan kepada para warga yang berkumpul.

        Sekitar 5 menit kemudian Jokowi langsung meninggalkan lokasi. Saat Jokowi tiba, pembagian sembako sebenarnya berjalan kondusif.

        Mereka mengantre dengan menjaga jarak. Namun setelah mantan Gubernur DKI Jakarta itu meninggalkan lokasi, situasi tidak kondusif.

        Terlihat mereka terlibat saling dorong, sampai ada beberapa warga yang terlihat terjepit di antara kerumunan massa. Alhasil protokol kesehatan jaga jarak pun terabaikan.

        Petugas yang terdiri dari TNI, Polri, dan Paspampres berusaha untuk menertibkan warga. Mereka sesekali berteriak untuk menenangkan.

        Namun tidak berhasil, karena situasi tidak kondusif, tim yang bertugas menghentikan pembagian sembako. Warga pun tampak kecewa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: