Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Main-Main, Omongan Mahfud Disamber Tokoh Papua, Ngawur! Pemerintah Jokowi Tuh yang Membunuh..

        Gak Main-Main, Omongan Mahfud Disamber Tokoh Papua, Ngawur! Pemerintah Jokowi Tuh yang Membunuh.. Kredit Foto: Instagram/Natalius Pigai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai, langsung merespons pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait penurunan indeks demokrasi Indonesia karena faktor intoleransi.

        Menurut Tokoh asli Papua ini, pernyataan Menko Mahfud sebagai ucapan yang ngawur.

        “Ngawur, Menko kok sembrono ya,” katanya, dalam keterangannya, Jumat (13/8/2021). Baca Juga: Mahfud MD: Silakan Beri Saran, Silakan Sampaikan Kritik...

        Lanjutnya, ia menilai pernyataan tersebut ngawur lantaran indeks demokrasi Indonesia turun bukan karena intoleransi, melainkan karena kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

        Sambungnya, kebijakan yang ia maksud adantara lain soal surat edaran soal hate speech, Perppu Ormas, kriminalisasi aktivis, penetrasi negara pada media. Baca Juga: Tokoh Papua Bilang HRS Korban Kezaliman Jokowi, Eh Pas Rizieq Dipenjara Era SBY Diem-Diem Bae..

        UU MD3 yang membuat parlemen pantang dikritik rakyat, UU KPK, dan RUU KUHP hingga penyelenggaraan pemilu yang diindikasi tidak jujur dan adil.

        “Lihat kebijakan-kebijakan Pemerintahan Jokowi yang secara sadar, sengaja, dan sembrono telah membunuh Iklim demokrasi di Indonesia,” jelasnya.

        Diketahui sebelumnya, Mahfud menilai jika semua negara di dunia hampir mengalami penurunan indeks demokrasi karena pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Menteri Era SBY Skeptis Soal Sumbangan Rp2 Triliun dari Akidi Tio, Mahfud MD Tunggu Realisasinya

        Menurut dia, faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi turunnya indeks demokrasi adalah turunnya budaya hukum di Indonesia lantaran intoleransi yang tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: