Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puluhan Orang Tewas di Bandara Kabul, Indonesia: Kami Kutuk Keras Serangan

        Puluhan Orang Tewas di Bandara Kabul, Indonesia: Kami Kutuk Keras Serangan Kredit Foto: Getty Images/AFP/Wakil Kohsar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia mengutuk serangan bom di bandara Kabul, Afghanistan, yang terjadi pada Kamis (26/8). Insiden itu menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.

        “Indonesia mengutuk keras serangan teroris dekat bandara Kabul yang menewaskan puluhan orang dan melukai banyak orang,” kata Kementerian Luar Negeri RI lewat akun Twitter resminya pada Jumat (27/8).

        Baca Juga: 2 Bom Meledak di Bandara Kabul, Sedikitnya 60 Orang Tewas di Lokasi

        Sebelumnya, Taliban, yang kini sudah menguasai Afghanistan, juga mengutuk serangan bom di bandara Kabul.

        “(Taliban) mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

        Menurut dia, sejauh ini korban yang tewas dalam insiden tersebut berjumlah antara 13 hingga 20 orang. Sementara korban luka sedikitnya mencapai 52 orang. Terdapat dua pelaku yang terlibat dalam pengeboman bandara Kabul. Selain itu, saat insiden terjadi, sekelompok orang bersenjata turut menyerang kerumunan massa.

        Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu, ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong pergi ke bandara Kabul. Mereka berharap dapat disertakan dalam misi evakuasi yang dijalankan negara-negara asing, termasuk AS.

        Sebelum insiden pengeboman terjadi, AS telah memberi peringatan pada warganya di Afghanistan untuk tidak datang ke bandara Kabul. Washington menyebut ada potensi serangan di sana. AS dijadwalkan mengakhiri misi evakuasinya di bandara Kabul pada 31 Agustus mendatang. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: