Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ahli Penyakit Dalam Sarankan Jangan Pilah-Pilih Vaksin

        Ahli Penyakit Dalam Sarankan Jangan Pilah-Pilih Vaksin Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dokter penyakit dalam sekaligus influencer Jeff Aloys Gunawan mengungkapkan, semua jenis yang tersedia di Indonesia efektif dalam mencegah infeksi Covid-19. Karena itu, ia meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan ketersediaan vaksin dari pemerintah.

        Ketersediaan vaksin di Indonesia lebih beruntung karena dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. Hal tersebut berbanding terbalik dengan dengan penyelenggaraan vaksinasi di India yang mengharuskan masyarakatnya membayar vaksin sebesar Rp160 ribu untuk sekali suntik.

        Baca Juga: Vaksinasi Diwajibkan Pemerintah, Kemenkumham: Tidak Melanggar HAM

        "Tidak perlu pilah-pilih atau melakukan vaccine shopping yang pada akhirnya tidak vaksinasi," kata Jeff dalam diskusi bertajuk Vaksinasi: Hak atau Kewajiban? yang digelar Institut Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (INDEKS) dan Friedrich Naumann Foundation (FNF) Indonesia, Senin (30/8/2021).

        Saat ini menurutnya, banyak orang yang pilah-pilih jenis vaksin dengan berbagai pertimbangan, bahkan menunggu jenis vaksin yang jumlahnya terbatas atau bahkan belum tersedia dengan alasan ingin mendapatkan jenis vaksin Covid-19 terbaik.

        Meski begitu, Jeff tidak memungkiri, orang yang sudah divaksinasi masih ada kemungkinan untuk terinfeksi Covid-19. Namun, setidaknya dengan vaksinasi orang tersebut akan lebih terlindungi dari risiko gejala lebih berat dan risiko kematian.

        "Tentu efeknya berbeda dengan mereka yang belum pernah vaksinasi dengan yang sudah vaksinasi dua dosis. Sinovac perlindungannya 65,9%, Moderna 94%, Pfizer 95%, AstraZeneca 92%, Cansino 68%," katanya.

        Menurut pria yang juga dokter di RS Siloam ini, semua vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia sudah memenuhi standar WHO, yakni dengan efikasi di atas 50 persen. Dengan standar tersebut, vaksin-vaksin yang tersedia sudah layak untuk digunakan. Ia berharap masyarakat tidak perlu ragu untuk vaksinasi dengan apa pun jenis vaksinnya.

        "Pilih vaksin yang tersedia. Tidak perlu menunggu vaksin jenis tertentu karena semuanya sudah di atas 50%. Jangan terjebak pada persentase-persentase tersebut. Persentase tersebut tidak menunjukkan mana vaksin yang lebih bagus dan mana yang kurang bagus," saran Jeff.

        Jeff melanjutkan, persentase tersebut dihasilkan dari proses yang kompleks dan ditentukan pada banyak aspek. Selain itu, kata Jeff, belum ada studi yang menunjukkan efikasi perbandingan terbaik antara vaksin satu dengan vaksin lainnya.

        Meskipun sudah divaksinasi dua dosis, Jeff meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mematuhi 6M karena ada varian tertentu yang bisa lolos dari ketangguhan vaksin. "Jadi harus tetap patuhi prokes," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: