Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Versus Pasukan Panjshir, 7 Milisi Taliban Tewas dalam Pertempuran

        Versus Pasukan Panjshir, 7 Milisi Taliban Tewas dalam Pertempuran Kredit Foto: AP Photo/Rahmat Gul
        Warta Ekonomi, Kabul -

        Milisi Taliban dilaporkan mengalami bentrokan berdarah dengan milisi Afghanistan anti-Taliban di lembah Panjshir, Senin (30/8) malam waktu setempat. Pada laporan Selasa (31/8), dua milisi kelompok anti-Taliban mengatakan, sekurangnya tujuh milisi Taliban tewas dalam bentrokan tersebut.

        Juru bicara Pasukan Perlawanan Nasional (NRF) Fahim Dashti mengatakan, bentrokan tersebut terjadi di pintu masuk barat lembah Panjshir. Taliban dikatakan menyerang posisi-posisi NRF di lembah itu.

        Baca Juga: Penguasa Lembah Panjshir Klaim Pasukannya Berhasil Pukul Mundur Taliban

        Menurutnya, serangan itu merupakan penyelidikan untuk menguji pertahanan lembah Panjshir yang belum tersentuh Taiban. Posisi NRF kemudian dihalau delapan milisi Taliban yang tewas dalam bentrokan dengan NRF, dan delapan Taliban lainnya terluka. Sementara dua anggota NRF terluka.

        "Tadi malam Taliban menyerang Panjshir, tetapi dikalahkan dengan 7 orang tewas dan beberapa terluka," ujar seorang anggota gerakan perlawanan yang menjabat sebagai menteri di bawah Presiden Ashraf Ghani, Bismillah Mohammadi.

        "Mereka mundur dengan banyak korban," ujarnya menambahkan.

        Hingga berita ini dimuat Reuters, Taliban belum berkomentar soal pertempuran Panjshir. NRF merupakan sebuah kelompok perlawanan yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud.

        Massoud adalah putra mantan komandan mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud. Kelompoknya telah menempatkan diri di lembah Panjshir dengan kekuatan beberapa ribu milisi yang terdiri dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus.

        Massoud telah menyerukan negosiasi dengan Taliban. Namun, dia menegaskan bahwa pasukannya bakal melawan jika provinsi mereka di lembah sempit dan pegunungan itu diserang.

        Pasukan signifikan milisi Taliban telah dipindahkan ke daerah itu, tetapi kedua belah pihak sejauh ini telah terlibat dalam negosiasi dan menghindari pertempuran. Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, Panjshir telah menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan Taliban, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal.

        Kendati demikian, Taliban merayakan hengkangnya Amerika Serikat (AS) sepenuhnya dari Afghanistan. Kini, dunia menunggu janji-janji Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan memperhatikan hak-hak perempuan serta mencegah terorisme.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: