Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terobosan Pelni Sediakan Kapal Isoter Dipuji DPR RI

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komisi IX DPR RI memuji langkah PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni) berkat kontribusinya menyediakan kapal-kapal yang dimilikinya menjadi tempat isolasi pasien COVID-19.

        Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi terobosan yang dilakukan perusahaan pelat merah tersebut dalam memberikan solusi penanganan pandemi virus corona.

        "Kita berikan apresiasi ya, selain membantu masyarakat, tentunya juga merupakan terobosan yang bagus guna membantu KPC PEN dan Satgas Covid," kata Melki kepada wartawan, Selasa (31/8/2021) di Jakarta.

        Politisi dari Partai Golkar ini menilai meski saat ini di berbagai daerah level PPKM sudah banyak yang dinyatakan turun, namun langkah Pelni sangat membantu masyarakat yang masih membutuhkan lokasi isolasi.

        "Pada intinya kita belajar dari India dan Amerika, jangan sampai kita menganggap situasi sudah mereda, namun tiba-tiba kasus Covid kembali membludak. Ini yang saya kira, langkah Pelni sangat tepat. Suatu saat ada lonjakan di wilayah tersebut, Pelni sudah siaga," tandasnya.

        Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing menjelaskan dengan dukungan dari Kementerian Perhubungan, Pelni turut berperan aktif membantu pemeritah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

        Sebelumnya, Pemerintah mengalihkan pemanfaatan kapal-kapal milik PT Pelni (Persero) yang tidak beroperasi selama pandemi Covid-19 menjadi tempat isolasi terpusat atau isoter terapung. Setelah di Makassar, isolasi terapung kini tersedia di Medan, Sumatera Utara.

        Pada 21 Agustus 2021 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan memanfaatkan kapal-kapal milik Pelni yang tidak beroperasi untuk dijadikan isolasi terapur (isoter).

        Menteri yang akrab disapa BKS itu menyebut telah menyiapkan 10-12 kapal yang akan dimanfaatkan sebagai isoter terapung. Kapal ini diprioritaskan di daerah yang memiliki kasus Covid-19 tinggi.

        "Awalnya isoter hanya ada di darat. Dengan adanya kapal-kapal Pelni yang sementara tidak beroperasi, kami manfaatkan untuk tempat isoter," ujarnya.

        Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan isoter terapung di Medan yang memanfaatkan Kapal KM Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Belawan. Kapal inimemiliki 450 tempat tidur yang bisa dimanfaatkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.

        Menhub yang meninjau kapal bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Tohir dan Walikota Medan Bobby Nasution meminta masyarakat memanfaatkan fasilitas isoter tersebut. Isoter dapat menekan potensi penularan virus corona di lingkup keluarga.

        Saat ini tercatat sudah tujuh pemerintah daerah yang memanfaatkan kapal sebagai isolasi terpusat. Selain Makassar dan Medan, isoter terapung digelar Bitung, Minahasa Utara, Sorong, Jayapura, dan Lampung.

        Adapun Makassar merupakan kota pertama yang disinggahi kapal isoter. "Di Makassar, pelaksanaan isoter berjalan sukses. Dari 50 orang yang melakukan isoter di kapal, dalam lima hari sudah bisa sembuh karena di isoter ada udara yang mengandung klorin, yang bisa menstilmulus dan memepercepat kesembuhan," ujar Budi Karya.

        Sementara itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers menyatakan, penyediaan lokasi isolasi terpusat ini berdasarkan data yang menyebutkan bahwa penyebaran kasus positif Covid-19 di luar Jawa masih cukup tinggi.

        "Dari hasil evaluasi, pemerintah melihat bahwa 45 kabupaten/kota ini masih perlu ditindaklanjuti dan pemerintah juga mempersiapkan isolasi terpusat di luar Jawa dengan mempertimbangkan kasus yang ada," kata Airlangga Hartarto.

        Airlangga mengungkapkan, ada dua skema isolasi terpusat di luar Jawa. Pertama dengan menggunakan fasilitas kapal Pelni yang akan dipersiapkan di empat kota; Medan, Bitung, Sorong, dan Bandar Lampung.

        Untuk Bitung menggunakan KM Tatamailau dengan kapasitas hingga 458 tempat tidur dengan posisi port stay berada di Bitung. Kemudian, untuk Bandar Lampung menggunakan KM Lawit dengan kapasitas 437 tempat tidur, dari posisi port stay di Semarang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: