Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elektabilitas Anies Baswedan Memang Moncer, Tapi Tak Ada Jaminan Bisa Nyapres di 2024

        Elektabilitas Anies Baswedan Memang Moncer, Tapi Tak Ada Jaminan Bisa Nyapres di 2024 Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kerap menempati urutan atas dalam survei tokoh potensial tidak menjamin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, maju tidaknya Anies di Pilpres tergantung partai politik (parpol).

        "Aturannya bahwa pasangan capres cawapres diusung oleh parpol atau gabungan parpol. Apakah sudah ada parpol yang memberikan tiket pencalonan kepada Anies? Sampai saat ini kan belum ada," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarkawi Chaniago kepada AKURAT.CO.

        Baca Juga: Hormat Rizal Ramli untuk Anies hingga Luhut, Tapi Nggak Sebut Nama Jokowi

        Dia mengakui kemonceran Anies berdasarkan sigi banyak lembaga pollster. Sigi terakhir yang dirilis lembaganya pada awal Juli lalu memotret hal yang sama. Anies menempati urutan teratas dengan popularitas 76,8 persen dan likeabilitas 86,8 persen.

        Ia mengatakan parpol sudah tentu menjadikan elektabilitas maupun popularitas sebagai pertimbangan dalam menentukan calon yang diusung di Pilpres. Namun peluang Anies yang merupakan figur non parpol untuk bisa berlaga di pilpres tidak sebesar figur berlatar belakang parpol.

        "Apalagi di kalangan internal parpol ada nama yang kuat untuk dicalonkan. Kalau elektabilitas tinggi tapi nanti ditinggal parpol, tidak dianggap parpol, ya tetap dia (Anies) tidak bisa maju," kata dia. 

        Dia mengatakan Pilpres berbeda dengan Pilgub. Anies bisa maju di Pilgub DKI salah satunya karena dicalonkan oleh Gerindra. Namun untuk konteks Pilpres, besar kemungkinan pilihan Gerindra adalah kembali mencalonkan Prabowo Subianto atau Sandiaga Uno karena elektabilitas keduanya juga tinggi.

        "Pilpres beda dengan Pilgub, kontelasi politik dan lain-lainnya berbeda. Banyak variabel yang dihitung elit partai dalam menentukan capres cawapres. Dalam kaitan ini, Anies memang belum tentu dapat tiket (pencalonan) dari partai," tukas Pangi Syarkawi Chaniago. 

        Sebelumnya, sejumlah lembaga merilis survei teranyar menyigi tingkat keterpilihan tokoh potensial pada Pilpres 2024. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) memotret elektabilitas Anies menempati urutan puncak. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Anies berada di angka 18,7 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 16,5 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno 13,5 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 9,9 persen.

        Kemonceran elektabilitas Anies juga tergambar dari hasil survei Charta Politika. Survei lembaga pollster yang dikomandoi Yunarto Wijaya ini menunjukkan Anies berada di peringkat ketiga elektabilitas capres 2024. Ganjar berada di urutan teratas dengan elektabilitas 16,2 persen, diikuti Prabowo Subianto 14,8 persen dan Anies dengan 14,6 persen.

        Gambaran tak jauh beda terlihat dalam survei Indikator Politik. Survei Indikator menyimpulkan Anies menempati urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar  15,5 persen di bawah Ganjar di posisi kedua dengan 20,8 persen dan Prabowo di posisi puncak dengan 26,2 persen.

        Terakhir, survei Center for Indonesia Strategic Actions (CISA) juga menempatkan Anies di urutan ketiga. Elektabilitas Anies berdasarkan survei yang dirilis CISA beberapa hari lalu adalah sebesar 16,75 persen, beda tipis dari Ganjar dengan 16,92 persen, dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilias 16,83 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: