Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buat Vaksin Sendiri, Kuba Vaksinasi Anak Usia 2 Tahun

        Buat Vaksin Sendiri, Kuba Vaksinasi Anak Usia 2 Tahun Kredit Foto: Unsplash/Hp koch
        Warta Ekonomi, Havana -

        Kuba menjadi negara pertama di dunia yang menyuntik vaksin Covid-19 pada anak-anak usia dua tahun pada Senin (6/9/2021.

        Vaksinasi itu dilakukan menggunakan vaksin buatan sendiri yang sebenarnya belum diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

        Pulau berpenduduk 11,2 juta orang itu berencana untuk memvaksinasi semua populasi anak sebelum membuka kembali sekolah yang sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020.

        Kuba telah memulai tahun ajaran baru sejak kemarin, Senin (6/9), tetapi masih dari rumah melalui program televisi, karena sebagian besar kediaman penduduk di Kuba tidak memiliki akses internet.

        Baca Juga: Keren! Uni Emirat Arab Menjadi Negara dengan Tingkat Vaksinasi Tertinggi di Dunia

        Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak sejak Jumat (3/9), dimulai dari anak yang berusia 12 tahun ke atas.

        Kemudian Senin, mereka mulai mendistribusikan vaksin untuk disuntikkan kepada kelompok usia 2-11 tahun di provinsi tengah Cienfuegos.

        Beberapa negara lain di dunia baru memvaksinasi anak-anak dari usia 12 tahun. Sementara uji coba vaksin Covid-19 untuk anak-anak yang lebih muda masih dilakukan.

        Negara-negara seperti China, Uni Emirat Arab, dan Venezuela telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk memvaksinasi anak-anak yang lebih kecil, tetapi Kuba menjadi yang pertama melakukannya.

        Baca Juga: Mudah! Gula Darah Auto Normal dengan Melakukan Beberapa Hal Sederhana Ini

        Vaksin Kuba, yang pertama kali dikembangkan di Amerika Latin, belum menjalani tinjauan sejawat ilmiah internasional.

        Uji klinis mereka didasarkan pada teknologi protein rekombinan, sama seperti yang digunakan oleh Novavax Amerika Serikat dan Sanofi Prancis yang masih juga menunggu persetujuan WHO.

        Tidak seperti banyak jenis vaksin lain yang telah digunakan, vaksin rekombinan buatan Kuba tidak memerlukan pendinginan yang ekstrim.

        Kuba sendiri telah mengalami ledakan infeksi virus corona dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi itu menjadi tekanan terhadap sistem kesehatannya.

        Dari 5.700 kematian akibat virus corona yang tercatat sejak wabah dimulai di Kuba, hampir setengahnya terjadi hanya selama bulan lalu saja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: