Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Smart School Indonesia akan Luncurkan Aplikasi Pembelajaran Berbasis Pengalaman

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Untuk mendapatkan formula terbaik, sistem pendidikan di Indonesia masih terus melakukan perubahan kurikulum dan metode pembelajaran. Kendati demikian hasilnya belum juga memuaskan. Buktinya peringkat pendidikan di Indonesia masih belum bisa bersaing secara global, serta masih jarang menghasilkan SDM yang ahli atau dengan kemampuan rata-rata yang muncul dari Indonesia. 

        Demikian diungkapkan Johannes Agus Taruna, Founder Smart School Indonesia, dalam wawancara bersama media, Selasa (7/9/2021). Untuk menjawab persoalan tersebut, Smart School Indonesia memperkenalkan sebuah aplikasi yang diberi nama Bangkit Belajar, sebagai platform pembelajaran berbasis pengalaman di era digital. 

        Menurut Johannes, pembuatan aplikasi tersebut, sejalan dengan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Indonesia, Nadhim Makarim, yang mengatakan nantinya anak-anak di Indonesia bisa belajar di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Jadi anak-anak Indonesia ke depan adalah anak-anak Indonesia yang punya wawasan yang sangat luas. Karena mereka punya sumber pembelajaran yang sangat kaya. 

        Lebih lanjut, aplikasi Bangkit Belajar akan dikenalkan dalam Webinar bertajuk Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, yang akan digelar 25 September 2021. Webinar tersebut ditargetkan akan diikuti oleh 1.000 peserta, pada guru dan calon guru di seluruh Indonesia. Webinar juga untuk membentuk komunitas, dengan mengajak banyak guru dan calon guru di Indonesia untuk bergabung ke dalam sebuah platform online atau aplikasi, untuk menjadi konten kreator. 

        “Selanjutnya mereka akan mendapatkan pelatihan dan training selama 3-6 bulan untuk dapat mengisi konten, dengan standarisasi sebagai seorang guru dalam gerakan atau platform Bangkit Belajar,” ungkap Johannes. 

        Dwi Sunu W Pebruanto, dari Universitas Ciputra menjelaskan untuk memahami lebih lanjut mengenai pembelajaran berbasis pengalaman seperti dijelaskan dalam Buku Creating Your Child’s Future Now. Dimana pembelajaran berbasis pengalaman adalah tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga mengajak siswa untuk menciptakan sesuatu yang baru, guru diajarkan menjadi kreator sebuah project, dan siswa terlibat di dalamnya. 

        “Buku sebagai triger, ingin menggugah, betapa penting untuk berubah,” ujar Sunu. 

        Berkaitan dengan Pembelajaran Berbasis Pengalaman di Era Digital, menurut Suni, kondisi pandemi covid-19, secara fakta ada perubahan cara belajar yang didorong oleh pandemi. Metode belajar bergeser dari metode buku paket ke metode online. Dan metode online tidak akan berhenti setelah pandemi berakhir. 

        Menurutnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pengembangan pendidikan ke depan akan fokus pada model pembelajaran berbasis pengalaman. Karena itu, untuk mengkonkritkan Smart School Indonesia memiliki pendekatan berbasis project. Karena dengan mengerjakan project, akan melatih anak untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis pengalaman. 

        Untuk memfasilitasi hal itu, siswa juga harus belajar untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu perlu media, yaitu learning platform yang berbasis project. Pertanyaanya siapa yang akan mengisi, platform tersebut. Menurutnya adalah para guru. Kemudian yang akan menggunakan adalah guru dan siswa. 

        “Siapapun yang akan belajar pembelajaran berbasis project bisa mengakses learning platform ini dan bisa mengcreate ide kreatif mereka melalui project mereka,” jelasnya. 

        Sementara itu, Jonethen, Developher Aplikasi Bangkit Bersama mengungkapkan, aplikasi Bangkit Belajar sudah digunakan di Smart School Indonesia sejak sebelum pandemi covidi-19. Berdasarkan pengalaman tersebut, platform tersebut dikembangkan untuk dapat digunakan secara luas seluruh guru dan siswa seluruh Indonesia. 

        Konsep aplikasi tersebut adalah semacam marketplace, atau bisa dikatakan sebagai educationplace, yang mempertemukan antara guru sebagai produsen dan murid sebagai pengguna, namun konten isinya adalah materi pelajaran berbasis project. Aplikasi juga menjadi wadah bagi guru atau konten kreator untuk memasukkan materi-materi yang berbasis entrepreneur atau pengalaman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: