Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerja Sama dengan AS, Indonesia Tambah 1,7 Juta Dosis Vaksin Pfizer

        Kerja Sama dengan AS, Indonesia Tambah 1,7 Juta Dosis Vaksin Pfizer Kredit Foto: Kemenkominfo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia menerima kedatangan vaksin Covid-19 merek Pfizer sebanyak 1.755.000 dosis vaksin jadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/9/2021). Kedatangan kali ini merupakan tahap ke-66 dari rangkaian ke vaksin Covid-19 di Indonesia.

        Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menjelaskan penambahan vaksin Pfizer ini merupakan skema kerja sama bilateral dose sharing dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Vaksin dikirimkan melalui COVAX Facility.

        "Alhamdulillah kita telah menerima dukungan dose sharing vaksin Pfizer dari Pemerintah Amerika Serikat, yaitu sebesar 2.632.500 dosis melalui jalur COVAX Facility, yang masing-masing dikirim dalam dua tahap. Pada 16 September 877.500 dosis dan pada 17 September 1.755.000 dosis," kata Retno dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (17/9/2021).

        Baca Juga: Ini Bukti Vaksinasi WNI dan WNA dari Luar Negeri Dapat Terdata di PeduliLindungi

        Baca Juga: Pemda Harus Percepat Penuntasan Vaksinasi Pendidik untuk Dukung PTM Terbatas

        Menurut Retno, Pemerintah AS telah berkomitmen untuk memberikan 4.644.900 dosis vaksin Pfizer kepada Indonesia. Dosis vaksin berikutnya akan tiba di Indonesia pada 19 September 2021 sebanyak 1.140.750 dosis dan pada 23 September sebesar 871.650 dosis.

        Jika ditambah dengan hibah vaksin Moderna sebesar 8.000.160 dosis yang telah diterima Indonesia sebelumnya, maka dukungan dose sharing Pemerintah AS akan berjumlah 12.645.060 dosis vaksin. Angka tersebut mencakup vaksin Moderna dan Pfizer.

        "Dose sharing sangat penting dalam mengatasi situasi darurat pandemi saat ini, di mana pasokan vaksin masih langka dan kesenjangan akses vaksin masih lebar," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: