Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Normal Berkemih Hanya 2 Kali Sehari?

        Apa Normal Berkemih Hanya 2 Kali Sehari? Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buang air kecil atau berkemih merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang setiap hari. Akan tetapi, sebagian orang mungkin tak begitu memperhatikan frekuensi berkemih mereka.

        Frekuensi berkemih dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebagian di antaranya adalah usia, asupan cairan, hingga masalah kesehatan. Oleh karena itu, frekuensi berkemih setiap orang bisa berbeda-beda.

        Baca Juga: Penting! Stres Dapat Memperburuk Diabetes

        Sebagian orang mungkin hanya berkemih satu atau dua kali dalam sehari. Sebagian lainnya, mungkin bisa berkemih hingga 10 kali dalam sehari. Frekuensi berkemih yang lebih sedikit atau lebih banyak dari normal patut diwaspadai.

        Frekuensi berkemih yang normal akan bergantung pada kapasitas kandung kemih dan jumlah cairan yang dikonsumsi dalam sehari. Individu berusia lebih tua cenderung memiliki kapasitas kandung kemih lebih rendah dibandingkan individu berusia lebih muda. Individu dengan badan yang lebih tinggi juga cenderung memiliki kandung kemih lebih besar.

        Namun secara umum, para ahli kesehatan menilai frekuensi berkemih yang normal adalah 6-8 kali sehari. Bila asupan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh, frekuensi berkemih sebanyak 4-10 kali dalam satu hari masih dianggap normal.

        Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

        Ada beberapa pola berkemih yang sebaiknya diwaspadai karena mungkin berkaitan dengan masalah kesehatan lain. Berikut ini adalah tiga di antaranya, seperti dilansir Times of India.

        Berkemih Satu atau Dua Kali Sehari

        Berkemih hanya satu atau dua kali per hari dipandang tidak sehat. Kondisi ini bisa menunjukkan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi dan tubuh membutuhkan asupan cairan lebih banyak untuk mengeliminasi toksin dari tubuh.

        Kewaspadaan perlu ditingkatkan bila frekuensi berkemih tidak bertambah setelah asupan cairan ditingkatkan. Bila hal ini terjadi, coba periksakan diri ke dokter karena frekuensi berkemih yang sedikit ini bisa jadi merupakan gejala penyakit ginjal.

        Berkemih Lebih Sering dari Biasanya

        Berkemih lebih sering dari biasanya juga patut diwaspadai. Frekuensi berkemih yang meningkat tiba-tiba dikenal sebagai overactive bladder atau beser. Pada kondisi ini, kandung kemih dapat mengerut di saat yang tak seharusnya. Kondisi ini juga dapat menjadi gejala bahwa kandung kemih terlalu sensitif. Bila peningkatan frekuensi berkemih ini mengganggu kualitas hidup sehari-hari, coba cari pertolongan medis.

        Baca Juga: Jarang Terdengar, Jenis Tanaman Ini Ternyata Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes

        Berkemih di Malam Hari

        Di malam hari, idealnya seseorang tidur selama 6-8 jam tanpa gangguan. Hanya saja, sebagian orang mungkin pernah terbangun di malam hari dengan perasaan ingin berkemih. Bila hal ini sering terjadi, coba periksakan diri ke dokter untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah kesehatan lain yang mendasari kondisi tersebut. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: