- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Mas Anies Jangan Ketar-ketir Ya! Warga Jakarta Benaran Setuju Interpelasi, Nih Buktinya
Survei yang diadakan Jakarta Research Center (JRC) memotret persepsi warga Jakarta terhadap penggunaan hak interpelasi oleh DPRD DKI terhadap program formula E. Hasil survei menunjukkan mayoritas warga Ibu Kota setuju Gubernur Anies Baswedan diinterpelasi.
"70,8 persen responden setuju interpelasi sementara yang menolak hanya 24,6 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,8 persen," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta, Sabtu (18/9/2021).
Survei dilakukan pada 7-14 September 2021 dengan wawancara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di Jakarta. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/-3,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Anies Baswedan Sesumbar: Dunia Internasional Terpana pada Indonesia karena...
Alfian menjelaskan besarnya dukungan terhadap interpelasi tak lain karena adanya uang rakyat yang sudah digunakan Pemprov DKI untuk membayar commitment fee. Melalui forum interpelasi diharapkan Anies dapat menjelaskan penggunaan anggaran tersebut.
"Dengan kuatnya dukungan publik Jakarta sangat mungkin penggunaan hak interpelasi terkait program Formula E akan terealisasi," demikian kata Alfian P.
Hasil serupa tergambar dari survei yang dilakukan Nusantara Strategic Network (NSN). Survei yang dilakukan NSN menyebutkan sebanyak 71,5 persen setuju interpelasi, 25 persen menolak dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 3,5 persen.
Survei dilakukan pada 28 Agustus-3 September 2021 dengan melibatkan 400 responden mewakili seluruh wilayah di Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error +/-4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Mayoritas warga DKI Jakarta setuju dilakukan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan terkait rencana penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E," ungkap Direktur Program NSN Riandi saat rilis hasil survei di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
"Sebaiknya Anies menggunakan interpelasi untuk menjelaskan manfaat Formula E kepada publik, alih-alih menghindari dan berusaha menggagalkan," tambah Riandi.
Diketahui, Anies menjadikan Formula E sebagai program prioritas. Formula E digadang-gadang sebagai kampanye untuk menggugah kesadaran lingkungan dengan mengenalkan kendaraan bertenaga listrik yang bebas emisi. Selain itu penyelenggaraan Formula E juga diharapkan bisa mendatangkan wisatawan ke Jakarta beserta efek lainnya.
Formula E awalnya akan diadakan di Monas pada bulan Juni 2020 tetapi diundur 2021 karena terjadi pandemi Covid-19. Namun penyelenggaraan Formula E pada tahun 2021 tetap tidak terlaksana dengan alasan yang sama. Sementara itu banyak yang ragu Formula E dapat diadakan tahun 2022 nanti.
Baca Juga: Anies Makin Ditelanjangi Orang Gerindra, Cuma Cari Proyek untuk Antek-anteknya, Gak Ada Manfaat!
Rencana penyelenggaraan Formula E menuai polemik antara lain karena dianggap menghabiskan anggaran. Dari hasil audit BPK, Pemprov DKI telah menggelontorkan komitmen fee sebesar Rp 360 miliar pada 2019 dan Rp 200 miliar pada 2020, serta bank garansi Rp 423 miliar. Pengeluaran tersebut belum termasuk biaya lainnya yang ditalangi BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Di DPRD suara penolakan disampaikan anggota Fraksi PSI dan PDIP. Lebih dari 40 anggota dariĀ dua fraksi ini telah menandatangani penggunaan hak interpelasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: