Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa yang Menjadi Penyebab Tenggorokan Sakit dan Bagaimana Meredakannya?

        Apa yang Menjadi Penyebab Tenggorokan Sakit dan Bagaimana Meredakannya? Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi -

        Sakit tenggorokan bisa sangat menyakitkan. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi pada siapapun, bahkan sekitar 7,5 persen orang mengami sakit tenggorokan dalam periode tiga bulan.

        Sakit tenggorokan biasanya berlangsung dua sampai tujuh hari. Durasinya bervariasi sesuai dengan infeksi.

        Baca Juga: Makan Camilan Sebelum Tidur bagi Penderita Diabetes Ternyata…

        Apa yang menyebabkan sakit tenggorokan? Dilansir The Sun pada Senin (20/9), sakit tenggorokan memiliki beberap penyebab.

        Infeksi virus

        Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus sering kali datang disertai dengan gejala seperti pilek, batuk, dan demam. Jauhkan diri dari orang lain untuk mencegah penularan. Virus dapat membuat radang tenggorokan, radang amandel, radang tenggorokan, dan demam kelenjar.

        Baca Juga: Covid-19 Kini Membunuh Orang Amerika Sebanyak Pandemi Flu Spanyol di Masa Lalu

        Covid-19

        Sakit tenggorokan juga telah diidentifikasi sebagai gejala umum Covid-19. National Health Service (NHS) Inggris tidak mencantumkan ini sebagai salah satu fitur utama virus, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenalinya sebagai gejala Covid-19.

        Sakit tenggorokan karena Covid-19 kemungkinan disertai gejala lain, seperti kehilangan rasa atau penciuman, batuk, demam, pilek, atau bersin. Jalani tes serta jauhi orang lain sampai hasil tes uji usap Covid-19 keluar.

        Merokok

        Hentikan kebiasaan merokok. Orang yang menghisap vape juga mengeluh sakit tenggorokan, karena mereka masih mendapatkan nikotin.

        Polusi

        British Lung Foundation mengatakan, orang mungkin akan mulai merasakan tenggorokannya kering atau batuk ketika menghirup udara yang tercemar selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Orang yang mengalaminya mungkin juga merasa sesak napas, mengi, atau hidung gatal maupun berair.

        Polusi udara dalam ruangan, yang disebabkan oleh hal-hal seperti bahan kimia pembersih, api, dan lilin, terkait dengan peningkatan risiko pneumonia, COPD, kanker paru-paru, penyakit jantung, dan strok.

        Kanker

        Meskipun jarang terjadi, sakit tenggorokan juga harus diwaspadai sebagai tanda kanker. Jika tidak kunjung sembuh dan ada rasa sakit, bisa jadi itu penyebabnya. Gejala lain dari kanker tenggorokan termasuk perubahan suara, kesulitan menelan, benjolan di leher, dan penurunan berat badan.

        NHS menyarankan untuk menemui dokter umum jika sakit tenggorokan tidak membaik setelah sepekan, berulang mengalaminya, atau kalau Anda khawatir tentang sakit tenggorokan itu. Periksakan ke dokter jika sakit tenggorokan diikuti dengan kenaikan suhu badan yang sangat tinggi atau merasa panas dan menggigil.

        Baca Juga: Apakah Sering Buang Air Kecil Sudah Pasti Mengidap Diabetes?

        "Orang yang sistem kekebalan yang lemah, misalnya, karena diabetes atau kemoterapi juga perlu memeriksakan diri jika sakit tenggorokan," kata NHS.

        Segera hubungi layanan kesehatan jika anggota keluarga ada yang tiba-tiba mengalami kesulitan menelan atau bernapas, mengiler (tanda tidak bisa menelan), membuat suara bernada tinggi saat bernapas (disebut stridor), atau memiliki gejala yang parah dan memburuk dengan cepat.

        Bagaimana cara menghilangkan sakit tenggorokan?

        - Jaga hidrasi tubuh dengan minum banyak air.

        - Hindari minuman panas atau makanan pedas. Keduanya dapat memperburuk sakit tenggorokan.

        - Sebaiknya, konsumsi makanan dingin dan lunak. Seperti halnya semua infeksi, banyak istirahat sangat penting dalam pemulihan.

        - Hindari pergi ke tempat yang mungkin berasap, misalnya berdekatan dengan perokok.

        - Tip yang cocok untuk anak-anak adalah makan dingin dan makanan (seperti es krim), dan mengisap lolipop atau permen keras, tetapi pastikan Anda tidak memberi mereka sesuatu yang terlalu kecil karena dapat menimbulkan risiko tersedak.

        - Apoteker dapat membantu mencarikan obat-obatan untuk meredakan ketidaknyamanan, termasuk tablet dan semprotan. Biasanya, orang yang sakit tenggorokan tidak akan membutuhkan antibiotik, kecuali jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.

        Baca Juga: Tidak Terkena Diabetes? Jangan Jemawa, Pre-Diabetes Selalu Mengintai!

        - Anda juga bisa mencoba cara berkumur dengan air garam hangat. Air garam berfungsi sebagai antiseptik alami.

        Caranya, larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat lalu berkumurlah dan ludahkan. Ulangi sesering yang Anda suka. Akan tetapi, berkumur dengan air garam tidak dianjurkan untuk anak-anak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: