Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gali Potensi Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Jabar Lewat Karya Kreatif Indonesia

        Gali Potensi Ekspor Produk Ekonomi Kreatif Jabar Lewat Karya Kreatif Indonesia Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Karya Kreatif Indonesia (KKI) berpeluang meningkatkan ekspor produk ekonomi kreatif Jawa Barat.  Demikian diungkapkan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil saat menghadiri kegiatan pameranKarya Kreatif Indonesia (KKI) bertema “Green Growth Beauty: Lestari Alamku Lestari Bisnisku." di hotel Savoy Homman, Kota Bandung, Kamis (16/9/2021).

        Kegiatan yang diinisiasi Dekranasda Jabar bersama Bank Indonesia Jabar, Pemda Provinsi Jabar, OJK, BMPD Jabar tersebut guna menunjang penjualan UMKM.  Baca Juga: KemenKopUKM dan Komisi VI DPR RI Tinjau Ruang Promosi UMKM di ASDP Merak

        “KKI ini menghadirkan showcase produk UMKM dengan tema yang sangat cantik. Ini memperkenalkan pesona Jabar agar produk ekraf memiliki kualitas yang premium, sebagai upaya peningkatan ekspor ekraf Jabar,” katanya. 

        Atalia menilai sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi ujung tombak pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

        Oleh karena itu, ia berharap semua pihak dapat terlibat aktif untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Apalagi kegiatan KKI ini melibatkan berbagai UMKM yang mengembangkan sebuah produk dari bahan tidak terpakai menjadi sesuatu yang bernilai. 

        “Kita berharap kolaborasi yang dibangun oleh berbagai pihak bisa memunculkan percepatan ekonomi di Jabar. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, khususnya KKI karena kegiatan ini dilakukan tiap tahun yang melibatkan banyak sekali UMKM, bahkan saat ini yang menarik adalah green produk yang menjadi sorotan,” ungkapnya.

        “Saya liat secara langsung kulit kopi bisa diolah menjadi kain, yang bisa kemudian dipakai tas dan lain sebagainya. Kemudian kain bekas di-recycle ulang menjadi kain kembali yang kualitasnya sangat baik. Kemudian juga dari serabut kelapa yang menjadi tambang media tanam dan lain sebagainya,” tambahnya. 

        Produk yang dipasarkan dalam showcase tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemda Provinsi Jabar dengan Bank Indonesia Jabar. Atalia pun meminta agar produk masyarakat yang dipasarkan bisa dibantu oleh berbagai pihak. 

        “Saya kira, kita perlu mendorong sedemikian rupa, apa yang sudah dilakukan masyarakat termasuk dorongan dari berbagai hal. Termasuk kita mendorong inovasi baru di masyarakat. Sehingga memang betul-betul, apa yang bisa kita manfaatkan di lingkungan sekitar,” katanya.

        Dekranasda Jabar sendiri memiliki peran penting dalam mewadahi produk UMKM. Kata Atalia, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan BI Jabar untuk menghasilkan produk berupa buku tentang tenun Jabar.

        “Ini patut diapresiasi karena itu juga bagian tak terpisahkan. Karena budaya itu tetap ada, pada budaya masa lalu yang saat ini dikembangkan dan disempurnakan kembali,” ungkapnya.

        Adapun, Kepala Bank Indonesia Jabar Herawanto mengatakan perkembangan UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia berkomitmen memberikan dukungan pengembangan UMKM melalui kolaborasi semua pihak.

        Kegiatan KKI yang diselenggarakan selama empat hari pada 23-26 September 2021 dan dipusatkan di Aceh ini merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

        “Tema dari acara ini sejalan dengan percepatan pemulihan ekonomi yaitu UMKM mampu menyerap 70 persen tenaga kerja, 60 persen investasi. UMKM juga menjadi upaya penting dari pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

        Dia berharap pelaku UMKM di Jabar dapat meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan kehidupan pascapandemi COVID-19. 

        “Sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional, tentunya para pelaku UMKM Indonesia, khususnya UMKM Jabar, harus mampu beradaptasi mengarungi era The Next Normal,” jelasnya.

        Apabila the next normal dapat dilakukan dengan baik dan dukungan pengetahuan teknologi digital, hal itu akan memacu semangat UMKM untuk maju dan terus berinovasi. Maka, diharapkan UMKM  bertransformasi untuk menjadi UMKM 4.0 dengan mendigitalisasi proses pembiayaan, pemasaran maupun pembayaran dengan tidak melupakan inovasi maupun kreativitas dalam menghasilkan produk-produk yang memiliki daya saing tinggi.

        “The Next Normal tentunya akan mendorong jiwa entrepreneurship yang membakar semangat UMKM untuk maju dan berinovasi. Digitalisasi menjadi kunci kesuksesan UMKM ke depan,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: