Tetap Tumbuh Positif di Masa Pandemi, Begini Strategi Pelaku Sektor Properti
Pandemi Covid-19 telah memicu kerugian yang cukup signifikan pada sejumlah sektor industri. Hingga kini, sebagian pelaku usaha masih berusaha memulihkan kembali bisnisnya agar dapat kembali stabil.
Akan tetapi, terdapat beberapa sektor yang tak begitu terdampak oleh pandemi, salah satunya adalah sektor properti. Bahkan, sejumlah pelaku properti mengaku bisnisnya mencatat pertumbuhan yang telah melampaui perolehan pra-pandemi.
Sebut saja salah satunya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang berada di bawah naungan Ciputra Group. Meski sempat terpuruk pada awal serangan Covid-19, CTRA berhasil membangkitkan kembali kinerjanya pada 2021.
Baca Juga: Bank Mandiri Gelar Pameran Properti Online: Tawarkan Program Promo HUT KPR 2,3% sepanjang Oktober
Head of Investor Relations CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata mengungkapkan transaksi penjualan CTRA pada April 2020 merupakan yang terendah dalam 10 tahun terakhir, yakni hanya sebesar Rp154 miliar. Kendati demikian, kinerja CTRA mulai menunjukkan adanya perbaikan pada sebulan setelahnya.
"Setelah itu, kami melihat tingkat resilience yang lebih tinggi dari perkiraan di pasar properti, terutama di bagian landed residential, sehingga dari bulan Mei kami melihat tren pemulihan yang konsisten sampai sekarang," kata Aditya kepada Warta Ekonomi.
Pemulihan itu berhasil membuat CTRA memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan. Aditya mengaku pihaknya memprediksi transaksi penjualan hanya akan mencapai sekitar Rp4,5 triliun pada 2020 lantaran adanya pandemi Covid-19. Akan tetapi, secara akumulasi, CTRA mencatat transaksi sebesar Rp5,5 triliun, atau naik Rp1 triliun dari yang diperkirakan.
Namun, pencapaian tersebut tetap lebih rendah dibanding capaian sebelum pandemi. Pada 2019, CTRA mencatat kinerja transaksi sebesar Rp6,1 triliun. "Turun sebesar 11,6% di 2020," jelas Aditya.
Hal serupa juga dialami oleh startup teknologi properti Jendela360. Co-founder dan COO Jendela360 Kiki Guzali mengungkapkan tren penjualan bisnisnya sempat mengalami penurunan signifikan sejak kuartal II/2020.
Di sisi lain, jumlah mitra properti yang menitipkan properti mereka di Jendela360 meningkat sekitar 76,6% pada kuartal I/2021 jika dibandingkan kuartal I/2020. Seiring dengan berjalannya waktu, performa penjualan di Jendela360 pada kuartal II/2021 telah pulih, bahkan lebih baik sekitar 60% dibanding kondisi sebelum pandemi.
Hambatan Akibat Pandemi
Menurut Aditya, penurunan tren transaksi di CTRA dipicu oleh rasa ketidakpastian yang merupakan efek dari pandemi. Pembeli merasa tak yakin dengan kondisi ekonomi mereka di masa depan, sehingga mereka cenderung menunda pembelian properti yang biasanya merupakan pembelian tunggal terbesar dalam hidup.
Selain itu, kebijakan pembatasan sosial juga menjadi penghambat penjualan properti. Umumnya, pelaku properti menggunakan marketing gallery dan show-unit dalam mempromosikan produk properti mereka. Strategi ini digunakan agar calon pembeli dapat melihat wujud rumah dan wilayah perumahan untuk dijadikan pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Namun, aktivitas tersebut sulit dilakukan selama masa pandemi.
Sementara itu, Kiki mengungkapkan kendala yang dihadapi oleh bisnisnya adalah sebagian pekerja, pengusaha, dan mahasiswa yang biasanya membutuhkan akomodasi kembali ke wilayah mereka masing-masing lantaran sistem bekerja dan belajar yang beralih menggunakan fitur daring.
Hal ini menyebabkan tingkat hunian (occupancy rate) melemah selama pandemi. Selain itu, sejalan dengan yang diungkapkan Aditya, faktor ketidakpastian ekonomi juga menghambat tingkat hunian.
"Penghasilan menurun dan tidak pasti sehingga permintaan untuk sewa jangka pendek ataupun pembayaran fleksibel meningkat," tutur Kiki.
Pemanfaatan Digital
Untuk itu, Aditya mengatakan CTRA memanfaatkan penggunaan teknologi sebagai bentuk adaptasi strategi pemasaran produk properti pada masa pandemi. Sebagian besar aktivitas pemasaran dan penjualan bertransformasi ke sistem digital. Aktivitas show-unit kini ditunjang oleh fitur digital Virtual Tour 360 sebagai alternatif bagi calon pembeli yang ingin melihat produk contoh dan kawasan sekitarnya secara virtual.
Kemudian, CTRA juga memberikan fasilitas Ciputra Virtual Assistant yang dapat melayani konsumen selama 24 jam. Fasilitas daring juga diterapkan pada sejumlah sistem, seperti sistem penjualan dan transaksi, sistem notifikasi, sistem pengecekan progres pembangunan, serta sistem pengecekan dan pembayaran tagihan yang kini semua dapat dilakukan secara online.
"Kami juga secara reguler mengadakan online product knowledge session, online talkshow, online customer gathering, dan webinar untuk terus menjadi top-of-mind calon pembeli properti di masa digital sekarang," ujar Aditya.
Pengembangan fitur digital juga dilakukan oleh Jendela360. Kiki menyatakan Jendela360 telah memanfaatkan fitur teknologi digital sejak sebelum pandemi, sehingga yang dilakukan pihaknya ketika pandemi ialah menyesuaikan pemanfaatan teknologi pada beberapa kampanye agar lebih relevan dengan kondisi pandemi. Contohnya, unit apartemen dengan fleksibilitas pembayaran lebih digemari oleh konsumen sehingga lebih cepat tersewa.
Dukungan Pemerintah dan Fasilitas Suku Bunga
Tak hanya pemanfaatan digital, CTRA juga memanfaatkan celah potensi lainnya yang dapat menunjang pemulihan performa bisnisnya. Misal, CTRA cenderung fokus pada segmen pasar perumahan yang paling terjangkau sebagai bentuk respons kekhawatiran calon pembeli terhadap kondisi ekonomi lantaran ketidakpastian pandemi. Keberhasilan strategi ini ditunjukkan dengan catatan penjualan unit di bawah harga Rp2 miliar memiliki kontribusi sebesar 65% dari total penjualan CTRA pada semester I/2021.
Aditya juga mengatakan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) turut berkontribusi pada peningkatan penjualan CTRA. Menurut Aditya, sekitar 25% dari total marketing sales CTRA pada semester I/2021 berasal dari program tersebut.
Kemudian, juga ada fasilitas tingkat suku bunga yang memudahkan pembeli properti yang menggunakan fasilitas KPR. "Komposisi penjualan yang didanai melalui KPR meningkat dari 50% ke 56% dari total marketing sales di semester I tahun ini," imbuhnya.
Strategi tersebut, lanjut Aditya, berhasil mendongkrak tren transaksi CTRA. Sampai akhir Juni 2021, CTRA telah mencatat perolehan sebesar Rp3,5 triliun atau setara dengan pertumbuhan 77% dibanding semester I/2020.
Bahkan, angka tersebut telah mencapai 61% dari total target CTRA pada 2021. Aditya meyakini pencapaian tersebut membuktikan CTRA memiliki performa yang positif. Terlebih, transaksi properti didukung oleh faktor musiman yang membuat kinerja properti biasanya cenderung menunjukkan performa lebih baik pada semester II.
Masa Depan Properti di Era Post-Covid
Kiki menjelaskan hingga sejauh ini permintaan terbesar sewa apartemen masih didominasi oleh kalangan profesional dan pengusaha. Artinya, jika ekonomi kembali pulih dan bangkit, tingkat hunian juga akan segera membaik.
Saat ini, sektor apartemen di Indonesia masih dalam tahap Tenant’s Market, yaitu unit apartemen (supply) lebih besar daripada penyewa (demand). Namun, apabila pertumbuhan ekonomi meningkat, terutama di wilayah Jabodetabek; adanya peningkatan pelayanan dari sisi penyedia jasa properti; dan fleksibilitas pembayaran, Kiki meyakini Indonesia akan segera memasuki fase Landlord’s Market dalam beberapa tahun ke depan.
“Efeknya akan sangat bagus sekali. Okupansi apartemen tinggi sama dengan konsumsi tinggi yang berarti lapangan pekerjaan jadi lebih banyak. Selain itu, filter penyewa jadi lebih ketat, sehingga dapat meminimalkan fraud dan penggunaan apartemen menjadi tempat kriminal,” jelas Kiki.
Di lain pihak, Aditya juga menunjukkan optimisme terhadap perkembangan sektor properti di masa mendatang.
"Kami melihat prospek bisnis di sektor properti masih baik. Tahun lalu, penurunan kinerja sektor properti tidak sebesar yang diperkirakan. Dan tahun ini, kenaikan kinerja lebih tinggi dari yang diperkirakan. Kedua hal ini menunjukkan basis demand perumahan yang masih kuat walaupun di tengah tantangan pandemi," tutur Aditya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: