Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat, Perang Iran Lawan Azerbaijan Ternyata Hanya Tinggal Menunggu Waktu

        Gawat, Perang Iran Lawan Azerbaijan Ternyata Hanya Tinggal Menunggu Waktu Kredit Foto: Antara/REUTERS/Francesco Brembati
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Konflik Iran vs Azerbaijan tinggal menunggu waktu. Perang bisa kapan pun terjadi. Masing-masing negara terus memobilisasi serdadu perangnya.

        Latihan perang skala besar terus digelar Iran sejak Jumat (1/10/2021). Latihan disebut melibatkan pesawat nirawak, helikopter, tank dan senjata artileri.

        Baca Juga: Ngeri, Militer Iran Unjuk Gigi Terbangkan Heli dan Drone

        "Latihan di kawasan barat daya adalah soal kedaulatan,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Saeed Khatibzadeh, Minggu (3/10/2021).

        Simulasi perang di perbatasan itu membiaskan kuat eskalasi konflik antara kedua negara sejak berakhirnya perang di Nagorno-Karabakh.

        Para ahli menyebut, perang terbuka Iran vs Azerbaijan sulit dihindari. Akar masalahnya disebut terlalu ruwet.

        Hubungan kedua negara kian merenggang sejak Baku berporos kepada AS, dan memadu hubungan diplomasi dengan Israel.

        Sejak Juli lalu Azerbaijan resmi memiliki kantor perwakilan, dan kelak berniat membuka kedutaan besar di Yerusalem.

        Israel dikabarkan banyak menjual persenjataan kepada Azerbaijan untuk perang di Nagorno Karabakh.

        Terutama penggunaan pesawat nirawak buatan Israel diyakini menjadi salah satu faktor penentu kemenangan Azerbaijan atas Armenia.

        Institute for Near East Policy, sebuah wadah pemikir pro-Israel di AS, memastikan militer Israel bahkan memiliki pos penyadapan di dalam wilayah Azerbaijan, di dekat perbatasan Iran.

        "Tentu saja Iran tidak akan membiarkan keberadaan rejim Zionis di dekat perbatasan kami,” kata juru bicara Kemenlu, Khatibzadeh. 

        Hubungan Iran dan jirannya di timur laut itu banyak berubah setelah berakhirnya perang di Nagorno Karabakh.

        Meski mendukung klaim teritorial Baku terhadap kawasan pegunungan tersebut, Teheran cenderung membela Armenia yang dekat dengan Rusia.

        Kedekatan antara Teheran dan Yerevan menguat terutama sejak awal 2021.

        Juli lalu, kedua negara memadu kesepakatan perdagangan bebas, yang diperkuat oleh sikap Armenia mengacuhkan sanksi ekonomi Amerika Serikat.

        Eskalasi memuncak ketika beberapa pekan silam militer Azerbaijan menahan pengemudi truk asal Iran, dan mulai mewajibkan bea cukai bagi transportasi barang dari negeri mullah tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: