Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengaku kerap ditanya soal sumber pendanaan Partai Buruh. Ia menuturkan bahwa sumber pendanaan Partai Buruh berasal dari iuran secara mandiri oleh para anggotanya.
"Partai Buruh di dalam konstitusi yang sudah disepakati oleh 11 anggota organisasi pendiri Partai Buruh yang baru, pembayaran organisasi, pembiayaan organisasi adalah dari anggota," kata Said dalam konferensi pers Ahad (3/10).
Said mengatakan, sementara ini setiap anggota akan dikenakan iuran sebesar Rp 50 ribu per anggotanya. Nantinya besaran iuran tersebut akan ditingkatkan tiap tahunnya.
"Sementara ini kami putuskan Rp 50 ribu per anggota, dengan start awal ada 100 ribu anggota yang akan membayar, dari tahun ke tahun akan ditingkatkan. Karena ini nggak sulit, basis konstituen dan basis anggota kami di serikat buruh sudah ada," ujarnya.
Said menjelaskan, Partai Buruh yang didesain oleh serikat buruh, serikat petani, organisasi guru, gerakan perempuan Indonesia dan beberapa gerakan sosial lainnya sudah terbiasa membiayai organisasi secara mandiri, demokratis, mandiri, dan terbuka. Nantinya pembiayaan tersebut akan ditetapkan melalui kongres masing-masing organisasi pendiri Partai Buruh.
"FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) misalnya itu FSPMI memutuskan dengan resmi termasuk memutuskan anggarannya, termasuk membolehkan iuran bagi anggota serikat buruh FSPMI untuk membayar Partai Buruh secara sukarela kader militan," ungkapnya.
Begitu juga Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang pembiayaannya ditetapkan dalam keputusan kongres. Termasuk Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) dan Serikat Petani Indonesia (SPI) yang juga diputuskan dalam kongres.
"Inilah mendasari kenapa menjadi kuat basis dalam membiayai organisasi yaitu iuran anggota partai yang tahap pertama kami akan siapkan 100 ribu untuk membayar iuran, mungkin per 6 bulan naik lagi, per 1 tahun naik lagi, per 9 bulan naik lagi," tuturnya.
Sejumlah serikat kelompok buruh, pekerja, petani, nelayan, guru, gerakan perempuan dan gerakan sosial berencana akan membangkitkan kembali Partai Buruh. Rencananya Partai Buruh yang baru ini akan dideklarasikan 5 Oktober 2021.
"Partai Buruh yang akan dideklarasikan ulang dan akan melakukan kongres 4-5 Oktober 2021 di Jakarta adalah merupakan kelanjutan Partai Buruh yang pernah ada yang didirikan oleh Pak Muchtar Pakpahan dan Pak Sonny Pudjisasono," kata Said dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Ahad (3/10).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat