Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eng-Ing-Eng, Masalah Kebakaran Kilang Balongan Bisa Berbuntut Panjang

        Eng-Ing-Eng, Masalah Kebakaran Kilang Balongan Bisa Berbuntut Panjang Kredit Foto: Okezone
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Energi dan Peneliti AEPI, Salamuddin Daeng, menilai nama baik PT Pertamina (Persero) akan tercoreng dimata investor global.

        Hal ini dikatakan terkait kebakaran kilang Pertamina Balongan yang menelan korban jiwa, puluhan orang sekarat dan 1.000 an keluarga diungsikan.

        Menurutnya, hal ini akan berbuntut panjang, bukan soal trauma bagi masyarakat namun menyisahkan masalah hukum bagi Pertamina baik perdata maupun pidana. Baca Juga: Tingkatkan Keandalan Operasi Hulu Migas, Pertamina Perluas Digitalisasi di Sumatera

        "Ini akan menjadi pukulan telak bagi Pertamina dihadapan komunitas internasional. Kejadian ini bisa menurunkan peringkat utang dan investasi Pertamina makin dalam." ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/10/2021).

        Lanjutnya, masalah yang tidak kalah pelik adalah soal perbuatan pidana dalam masalah ini, meski Pertamina sendiri telah mengeluarkan mengeluarkan alasan bahwa kilang balongan tersambar petir, dan investigasi Polri menyatakan juga tersambar petir. Baca Juga: Adaro Serahkan 65 Konsentrator Oksigen dan 14.000 Paket Vitamin ke Kabupaten Tabalong dan Balangan

        "Namun hal ini menghadirkan pertanyaan lain yang jauh lebih penting yakni bagaimana peralatan penangkal petir Pertamina?, Mengapa peralatan penangkal petir begitu rendah kemampuannya menangkal petir?, Bagaimana jika petir itu terjadi lagi, apakah kilang akan kebakaran lagi? Selain itu akan menghadirkan gugatan lain yakni mengapa mereka pertamina membangun kilang di lokasi petir, dan apakah kemungkinan terjadi korupsi dalam pengadaan alat penangkal petir. Seabrek Pertanyaan yang bisa jadi akan berujung pidana." bebernya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan jika rilis resmi Pretamina merupakan langkah komunikasi kepada tiga pihak yakni, Presiden Jokowi, Kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan perusahaan asuransi sebagai komunikasi paling penting bagi Pertamina untuk membuktikan  bahwa kebakaran ini tidak disengaja, merupakan akibat peristiwa alam, atau force majeur.

        Menurutnya, jika tim perusahaan asuransi menemukan peralatan penangkal petir Pertamina bermasalah, atau terindikasi korupsi dalam pengadaanya, maka kebakaran akan menjadi skandal yang besar yang akan mengakibatkan pertamina rugi dua kali.

        "Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga." tukasnya.

        Sementara itu, Inas Nasrullah Zubir merupakan anggota DPR RI 2014-2019 dari Partai Hanura, ikut menyoroti penyebab kebakaran di kilang Balongan 

        Menurut Inas, oil storage tersambar petir mungkin saja terjadi, seperti hal-nya juga pesawat terbang yang bisa tersambar petir.

        Namun, yang menjadi persoalan adalah pesawat terbang selain body-nya terbuat dari alumunium dan serat karbon, juga dilengkapi peralatan penangkal petir yang sangat memadai sehingga kecelakaan akibat tersambar petir boleh dibilang sangat jarang sekali.

        Sedangkan untuk oil storage pun juga ada teknologi dan peralatan penangkal petir yang sangat mumpini, sehingga sangat jarang juga oil storage di dunia yang tersambar petir.

        "Nah! Kalau kebakaran oil storage di kilang Balongan disebabkan oleh petir, maka bisa jadi teknologi maupun peralatan penangkal petir-nya yang salah!" cetusnya. 

        "Pertanyaan-nya adalah apakah teknologi dan peralatan penangkal petir di kilang Balongan sudah usang? kok bisa begitu?" tanya dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: