Donald Trump Telan Kerugian Bertubu-tubi, Bisnis Hotelnya Rugi hingga Rp992 Miliar!
Demokrat House pada hari Jumat meluncurkan rinciankeuangan baru tentang bisnis pribadi Donald Trump selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih. Hasilnya adalah dokumen tersebut yang menunjukkan bahwa hotel milik mantan presiden itu mengalami kerugian bersih lebih dari USD70 juta (Rp992 miliar) saat dia menjabat.
Catatan keuangan yang dirilis pada hari Jumat oleh Komite Pengawas DPR menunjukkan bahwa pendapatan Trump dari Trump International Hotel yang dilaporkan dalam pengungkapan keuangan publik sejak 2016 hingga 2020 berjumlah lebih dari USD156 juta (Rp2,2 triliun).
Baca Juga: Ngeri! Donald Trump Peringatkan Ada Ancaman Nyata dari Yuan Digital China
Melansir People di Jakarta, Selasa (12/10/21) catatan menunjukkan bahwa hotel yang berlokasi hanya beberapa blok dari Gedung Putih mengalami kerugian bersih lebih dari USD70 juta (Rp992 miliar) selama pemerintahannya.
Catatan juga menunjukkan bahwa hotel tersebut dipinjamkan lebih dari USD27 juta (Rp383 miliar) dari salah satu perusahaan induk Trump antara tahun 2017 dan 2020.
Komite mengatakan bahwa mereka menemukan Trump juga menerima perlakuan istimewa yang tidak diungkapkan dari Deutsche Bank berkat pinjaman USD170 juta (Rp2,4 triliun) dengan pembayaran ditangguhkan selama enam tahun.
Deutsche Bank AG dan Signature Bank, keduanya meminjamkan dana kepada Trump di masa lalu. Namun segera memutuskan hubungan dengan Trump setelah pemberontakan Capitol 6 Januari.
Keuangan Trump telah lama menjadi subyek spekulasi, mengingat dia tidak melepaskan asetnya saat menjabat. Dia juga menghindari mengungkapkan banyak detail bisnis yang dipegang erat.
Demokrat House pada hari Jumat mengutip klausul emoluments Konstitusi, melarang seorang presiden dari keuntungan pribadi dari kekuatan asing. Para penyelidik mengatakan analisis mereka menunjukkan hotel Trump telah menerima sekitar USD3,7 juta (Rp52 miliar) pembayaran dari pemerintah asing dari 2017 hingga 2020.
Sebagaimana diketahui, Trump telah lama bersikeras mempertahankan bisnisnya saat menjabat sebagai presiden. Ia mengklaim pada 2019 telah menelan biaya setidaknya USD2 miliar (Rp28 triliun).
Forbes bahkan mendepak Trump dari daftar tahun 400 orang terkaya Amerika. Menurut analisis Forbes, kegagalan Trump untuk melepaskan banyak asetnya telah merugikannya.
Saat ini, Trump menghadapi tantangan hukum dan keuangan yang meningkat, termasuk penyelidikan oleh kantor Kejaksaan Distrik Manhattan dan Jaksa Agung New York mengenai apakah Trump Organization menyesatkan pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi tentang nilai propertinya (dan apakah membayar jumlah yang sesuai dalam pajak).
Sebuah laporan sebelumnya oleh CNN menemukan bahwa properti eponim Trump di luar D.C. juga menghadapi tantangan keuangan dengan propertinya di Miami menghasilkan pendapatan 40 persen lebih sedikit pada tahun 2020 daripada pada tahun 2019.
Pendapatan di resor Skotlandia juga turun lebih dari 60 persen dari tahun ke tahun. Menurut The Guardian, lapangan golf Trump di Skotlandia telah mengalami kerugian jutaan dolar yang signifikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: